Nasional

Gus Yahya: Teknologi Dorong Perubahan Sistem Pendidikan Menyeluruh

Sel, 28 November 2023 | 21:00 WIB

Gus Yahya: Teknologi Dorong Perubahan Sistem Pendidikan Menyeluruh

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memukul gong tanda pembukaan dan kick off digitalisasi PTNU di Jakarta, Selasa (28/11/2023). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan dukungan dari Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI menggelar Simposium Nasional sekaligus Kick Off Digitalisasi Perguruan Tinggi NU (PTNU) di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin-Selasa, (27-28/11/2023). 


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta agar Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dikelola secara modern dan sungguh-sungguh. Jangan ada lagi kampus NU yang berdalih mempertahankan keramat, lalu pengelolaannya biasa-biasa saja. 


Pola seperti itu, lanjut Gus Yahya, akan berdampak pada stagnasi kampus. Sementara saat ini, masyarakat dunia hidup di era yang serba cepat dengan tantangan perubahan yang signifikan. Kehadiran teknologi digital telah menuntut adanya perubahan di dalam sistem pendidikan secara keseluruhan.


“Kita menghadapi tantangan perubahan-perubahan yang juga menuntut perubahan di dalam sistem pendidikan kita secara keseluruhan,” kata Gus Yahya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Simposium Nasional sekaligus Kick Off Digitalisasi PTNU di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023). 


Gus Yahya menerangkan, pembahasan soal teknologi dan ilmu pengetahuan sempat dikabarkan filsuf Amerika Thomas Kuhn di dalam bukunya berjudul The Structure of Scientific Revolutions yang ditulis dan diterbitkan tahun 1962. Dalam bukunya itu, Gus Yahya menyebut bahwa sang penulis menyatakan bahwa dalam ilmu pengetahuan atau sains terdapat struktur paling hilir yakni teknologi.


“Teknologi itu dibangun atas dasar teori-teori. Pada saat itu hajat manusia belum sampai sejauh itu, makanya kalau bisa menciptakan teknologi ya dimulai dari yang dihajatkan,” tuturnya. 


Sementara itu, menurut Mendikbud Ristek RI Nadiem Anwar Makarim, saat ini dunia bergerak begitu cepat dengan hadirnya teknologi yang begitu disruptif. Akibatnya, pergeseran demografi terjadi secara masif di Indonesia. Demikian pula dengan perubahan sosial dan budaya yang juga ikut terpengaruh. 


“Teknologi begitu disruptif, pergeseran demografi sedang terjadi secara masif di Indonesia, dan perubahan sosial dan budaya yang tentu juga didorong dengan perubahan teknologi yang ada,” tuturnya. 


Nadiem Makarim menyampaikan, berkumpulnya para sivitas akademika NU se-Indonesia adalah momentum penting sebagai upaya memperkuat transformasi dunia pendidikan.


“Ini adalah momen yang sangat penting. Kenapa? karena ini adalah upaya memperkuat transformasi dunia pendidikan kita, tidak dengan melihat ke belakang tetapi melihat ke depan,” kata Nadiem mengawali sambutannya. 


Nadiem menambahkan, kampus yang berada di bawah naungan NU yang terdata di Kemendikbud Ristek RI berjumlah 300 Perguruan Tinggi. Melalui pertemuan tersebut, Nadiem menyebut bahwa para pimpinan kampus NU bisa saling bertukar gagasan, sharing pengalaman dan bertukar praktik baik untuk mewujudkan kampus NU yang relevan dengan kebutuhan dunia global hari ini.