Nasional

Gus Yahya: NU Pergulatannya Harus tentang Ilmu

Rab, 27 Desember 2023 | 03:15 WIB

Gus Yahya: NU Pergulatannya Harus tentang Ilmu

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pergulatan di Nahdlatul Ulama adalah pergulatan keilmuan. Sebab itu, dalam mengambil kebijakan, NU sering mengadakan forum keilmuan yang digawangi oleh para ulama yang memiliki keluasan ilmu.


"Nahdlatul Ulama pergulatannya harus tentang ilmu. NU sendiri artinya kebangkitan para ulama, orang berilmu," jelasnya saat haul ke-85 KH Munawwir di Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Ahad lalu.


Lewat pengembangan keilmuan ini, banyak muncul berbagai gagasan pengembangan pesantren, sampai pengembangan kapasitas ekonomi. Hingga saat ini pemerintah membuat program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren. Tak heran di NU ada kegiatan Bahtsul Masail, kajian ilmiah, bedah kitab, fiqih peradaban dan lain sebagainya.


Bahkan, wasiat KH Ali Maksum, tokoh Krapyak Yogyakarta yaitu mempelajari dan memahami secara utuh bab NU. Lalu KH Ali Maksum meminta masyarakat beramal dengan cara NU yaitu ikut tuntunan, petunjuk para kiai dan ulamanya NU. Karena dasarnya yaitu ilmu. 


"Kemudian termasuk mengikuti keputusan NU. Minimal mengikuti hasil keputusan tokoh ulama di NU yang didasari ilmu. Kemudian jihad lewat NU dan sabar bersama NU," imbuhnya.


Dikatakan, KH Ali Maksum merupakan tokoh yang setia dengan ilmu. Salah satu contoh tokoh NU yang sabar di jalur ilmu. Banyak santri yang hanya belajar ke KH Ali Maksum, tapi menjadi alim hingga jadi rujukan masyarakat. 


Padahal, saat KH Ali Maksum saat datang ke Krapyak tidak kebagian santri, karena di Krapyak mayoritas santrinya mendalami Al-Qur'an. Sementara santri yang belajar kitab kuning sudah belajar ke KH Arwani. 


NU dan pesantren jadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kebesaran pesantren seringkali karena pendiri atau pengasuhnya memiliki keramat serta ahli riyadloh. Riyadlohnya khusus untuk bidang ilmu. 


"Akhirnya ketika ada anak kecil yang bermain di pelataran lalu dibelikan jajan dan diajak ngaji oleh Kiai Ali," tandasnya.