Gus Mus Jelaskan Bagaimana Bersikap sebagai Muslim Indonesia
NU Online Ā· Senin, 9 November 2015 | 08:00 WIB
Semarang, NU Online
KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengisi Dialog Budaya Kebangsaan dalam rangka Closing Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Ahad (8/11). Gus Mus menjelaskan bagaimana bersikap sebagai muslim Indonesia yang teguh mempertahankan tradisi dan budayanya.<>
"Sering saya katakan dimanapun, bahwa kita ini adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan berada di Indonesia," terang Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah ini.
Gus Mus menuturkan, masyarakat Indonesia tidak membutuhkan dalil, tetapi tingkah laku mereka sudah mencerminkan kehidupan yang dianjurkan oleh Rasulullah. "Saat ini banyak orang yang sedikit-sedikit menggunakan dalil, sedikit-sedikit tanya dalilnya apa, itu orang yang baru mengenal dalil," ungkapnya.
Kiai yang juga dikenal sebagai Budayawan ini menggambarkan kehidupan masyarakat desa yang dengan rukun saling tolong menolong dengan tetangganya. "Orang desa tidak membutuhkan dalil, tetapi tingkah laku yang meraka lakukan telah membudaya. Dan itu semua merupakan implementasi dalil-dalil," tegasnya lagi.
Sehingga konsep tersebut merupakan Islam Indonesia, lanjutnya, adalah ajaran Islam yang senantiasa telah membudaya dalam kehidupan bermasyarakat.Ā
"Islam Indonesia pada zaman Soekarno sangat dihargai dimata dunia karena dengan bangganya Soekarno menyuarakan tentang Islam di Indonesia hingga pada sidang PBB pun beliau menggunakan dalil untuk meyakinkan bahwa Islam di Indonesia besar, sehingga saya sangat bangga memakai peci Soekarno ini," ungkap Gus Mus sambil menunjuk peci hitam yang beliau kenakan.
Gus Mus menandaskan, selain harus bangga dengan identitas, tradisi, dan budayanya, bangsa Indonesia juga harus sadar akan tantangan-tantangan besar ke depannya. (Mazid/Fathoni)
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
3
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua