Gus Mus Ingatkan Nasihat Nabi: Jangan Meminta Jabatan
NU Online · Kamis, 30 Juni 2022 | 13:30 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Nasihat penting diberikan Rasulullah saw kepada sahabat dan umat Islam pada umumnya terkait dengan jabatan. Nasihat sekaligus pesan Rasulullah ini bisa dijadikan patokan umat Islam dalam kehidupan. Hal ini diterangkan oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dalam kajian Hadits Ke-744 Kitab Jawahir A-Bukhari yang disiarkan oleh kanal Youtube Gus Mus, Rabu (29/6/2022).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Abdurrahman bin Samurah mendapat pesan dari Rasulullah SAW agar jangan meminta jabatan. Jika seseorang diberi jabatan karena permintaan yang bersangkutan, maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadanya. Namun jika seseorang diangkat tanpa permintaan, maka ia akan diberi pertolongan.
“Ini ada dua nasihatnya Kanjeng Rasul saw kepada sahabatnya yakni Abdurrahman bin Samurah. Yang pertama bisa jadi patokan kita: jangan meminta jabatan,” tegasnya.
Jadi menurut Gus Mus, posisi jabatan apapun tidak boleh meminta. Sebab jika seseorang meminta jabatan, maka jabatan itu akan ditanggungnya sendiri karena ia yang membutuhkannya. “Kalau kamu yang meminta berarti kamu sudah siap,” tegasnya.
Jika seseorang tidak meminta kemudian didorong untuk menduduki suatu jabatan, maka Allah swt akan membantu. “hati-hati. Makanya paling enak itu tidak mencalonkan diri, tapi dicalonkan,” katanya.
Kedua, jika seseorang sudah bersumpah untuk melakukan sesuatu kemudian di suatu hari ada hal lain yang lebih baik, maka ia bisa melakukan hal yang baik tersebut dengan mengganti kafarat atas sumpahnya.
“Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan kaki(mu) tergelincir setelah tegaknya (kukuh), dan kamu akan merasakan keburukan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan kamu akan mendapat azab yang besar,” imbuh Gus Mus menyebut ayat 94 dari Al-Qur’an surat An-Nahl.
“Jadi jangan sumpah untuk menipu, sumpah untuk merugikan orang. Itu bisa bahaya,” tegasnya mengingatkan.
Gus Mus menambahkan juga bahwa Allah swt telah mengingatkan dalam firman-Nya yang lain agar tidak menjadikan nama Allah dalam sumpah sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, takwa dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Gus Mus mencontohkan kalimat yang tidak boleh terucap seperti: “Demi Allah saya tidak akan membantu kamu”.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua