Nasional

Gus Ishom Cerita Perkembangan NU di Jawa Barat

Sel, 21 Januari 2020 | 13:00 WIB

Gus Ishom Cerita Perkembangan NU di Jawa Barat

KH Ahmad Ishomuddin saat meresmikan gedung Ranting NU Mandalaguna, Tasikmalaya (NU Online)

Jakarta, NU Online 
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengatakan, ada hal yang menggemberikan terkait perkembangan NU di  Jawa Barat dewasa ini. NU Jawa Barat tengah berbenah untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Selain cabang-cabangnya terilang aktif, ranting pun mulai bergeliat. 

Kiai yang akrab disapa Gus Ishom ini menyaksikan sendiri sebuah gedung ranting NU di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu di Desa Mandalaguna, Kecamatan Salopa. Ranting NU di desa itu memiliki gedung megah, empat lantai. 
   
“Saya hadir pada peresmian Gedung Ranting NU-nya yang terdiri dari empat lantai. Saya naiki lantai gedung itu satu per satu. Pengurus wilayah dan pengurus cabang ikut hadir. Pengasuh Pesantren Cipasung juga hadir,” ungkap Gus Ishom di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (21/1) mengungkapkan kegembiraannya.  

Menurut kiai muda asal Lampung ini, gedung ranting itu berada di lokasi Pondok Pesantren Baitul Hikmah yang didirikan KH Saefuddin Zuhri yang kini dilanjutkan putrnya KH U. Busyrol Karim. Pesantren itu memiliki sekitar 4000 santri putra dan putri. 

“Jadi, semua Baitul Hikmah turut hadir, belum ibu-ibu dan bapak-bapak warga NU di desa itu, ribuan yang hadir,” katanya. 

Apa yang dilakukan Ranting Mandalaguna, lanjutnya, perlu ditiru ranting-ranting NU di daerah lain agar kegiatan NU bisa berjalan lebih baik. Gedung bisa berfungsi untuk pertemuan-pertemuan pengurus dan warga. Terjadilah komunikasi antarmereka yang bisa melahirkan kegiatan-kegiatan NU untuk mereka sendiei.  

“Komunikasinya harus diintensifkan sesama warga NU dan antarjenjang pengurus NU di berbagai tingkatan. Kunjungan dari PBNU harus dirutinkan. Kalau bisa sampai ke ranting, bertemu langsung dengan masyarakat. Itu salah satu kuncinya perkembangan NU ke depan,” jelasnya. 

Menurut Gus Ishom, pertemuan langsung PBNU dengan warga di tingkat ranting bisa digunakan untuk menjelaskan persoalan-persoalan yang selama ini tidak diketahui langsung oleh warga NU. Mereka menerima berita NU dan pengurus maupun kiainya dari sumber bukan dari NU sehingga ada kesalahpahaman. Dan itu sangat merugikan sekali. 

Pada kesempatan itu, Gus Ishom menegaskan kepada warga NU bahwa pernyataan maupun keputusan pengurus NU selalu ada rujukan dari kitab-kitab yang dipelajari di pesantren. 

Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Fathoni Ahmad