Nasional

Gus Dur pun Sering Menemui Kiai Khotib Umar

NU Online  ·  Senin, 9 Juni 2014 | 01:01 WIB

Jember, NU Onilne
Ahad sore (8/6) kemarin, mendung duka menggelayut di langit Jember. Salah seorang putera terbaik Jember, KH Khotib Umar dipanggil Sang Khalik. Kiai kelahiran tahun 1940 itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Dr. Soebandi, Patrang, Jember setelah 5 hari opname di rumah sakit tersebut.<>

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi pengasuh pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin itu memang labil. Sudah tak terhitung berapa kali ia keluar masuk rumah sakit, baikdi Jember maupun di Surabaya. “Ya beliau memang sakit-sakitan, gangguan pernafasan terutama, juga komplikasi,” kata salah seorang kerabatnya, Nyai Ja’faroh Hasan kepada NU Online semalam.

Seiring dengan kondisi fisiknya yang menurun,  Kiai Khotib juga mengurangi akivitasnya sebagai muballigh. Namun untuk area Jember, beliau masih bisa memenuhi panggilan dakwah, kendati harus pakai kursi roda.

Kiai Khotib dikenal sebagai salah seorang kiai khos NU. Ia kerap menjadi jujugan tokoh NU dan pejabat yang berkunjung ke Jember. Kiai Hasyim Muzadi, KH. Said Aqil Siroj dan sederet tokoh NU lainnya, juga terhitung kerap mengunjungi beliau.

Demikian juga dengan Gus Dur. Bahkan Kiai Khotib dikenal mempunyai hubungan khusus dengan mantan presiden RI tersebut. Sudah tak  terhitung berapa kali, Gus Dur mengunjungi Sumberwringin, baik sebelum, saat menjadi persiden maupun seteleh lengser.

Ketika masih sama-sama sehat, tak  jarang Kiai Khotib sowan ke Gus Dur di Jakarta. “Aba dan Gus Dur memang cukup dekat hubungannya,” tutur Izat Umari, salah seorang putranya. (Aryudi A. Razaq/Anam)