Nasional

Grup Debu Ramaikan Malam Ta'aruf Konferensi Internasional Bela Negara

NU Online  ·  Selasa, 26 Juli 2016 | 15:50 WIB

Pekalongan, NU Online
Malam ta'aruf peserta konferensi internasional ulama ‘bela negara’ yang berlangsung di Kota Pekalongan terasa istimewa. Pasalnya, salah satu grup musik reliji asal Amerika yang melantai di Indonesia sejak tahun 2001 silam, Grup Debu akan mengisi dengan lagu lagu andalannya.

Kegiatan malam ta'aruf yang dilangsungkan di Gedung Kanzus Sholawat akan diikuti oleh seluruh peserta dari dalam dan luar negeri, Habib Luthfy bin Yahya selaku shohibul bait  dan seluruh jajaran Pengurus Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN).

Sebagaimana diketahui, Debu adalah kelompok pemusik muslim  Sufi yang anggotanya berasal dari berbagai negara. Pertama kali tampil pada tahun 2001 dan sekarang berbasis di Indonesia. Kelompok musik Debu saat ini beranggotakan 12 orang, masing-masing 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sebagian besar anggota Debu berasal dari Amerika Serikat, tetapi ada juga anggota yang berasal dari Swedia, Inggris, dan terakhir, bergabung juga anggota dari Indonesia. 

Musik yang dimainkan Debu kaya nuansa dengan dentaman rebana pada paduan alunan irama ala Timur Tengah, country, bahkan jazz dan world music. Berbagai alat musik dari berbagai negara turut melengkapi keragaman musik mereka, seperti santur dari Iran, tambura dari Turki, gendok-gendok dari Sulawesi Selatan digabungkan dengan harmonis bersama harpa, biola, bass dan berbagai jenis perkusi. Sedangkan lirik-lirik lagunya sufistik, mistis, lahir dari kalbu yang mabuk cinta dan kerinduan pada Allah SWT.

Kelompok musik ini lahir di Amerika Serikat di bawah bimbingan Syekh Fattaah, pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf mereka. Saat di Amerika Serikat, nama kelompok musik mereka adalah Dust on the Road atau Debu di Jalanan. Personel Dust on the Road adalah orang tua sebagian besar personel Debu yang sekarang. Mereka hijrah ke Indonesia pada tahun 1999. Setelah di Indonesia mereka mengubah nama mereka menjadi Debu dengan perubahan formasi. Beberapa personel terdahulu adalah pengajar di pesantren milik Universitas Muslim Indonesia di Makassar.

Selain itu, panitia konferensi juga menggelar istighotsah sebagai kegiatan pra konferensi yang pembukaannya akan dilangsungkan di Gedung Junaid, Rabu (27/7) yang dihadiri tidak kurang dari 2000 undangan peserta dari dalam dan luar negeri. Sedangkan siang harinya hingga Jumat (29/7) peserta utusan khusus dan dari delegasi 40 negara akan membahas masalah 'bela negara' di Hotel Santika Pekalongan.

Sementara itu, ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, hingga berita ini ditulis masih melakukan regist rasi untuk mendapatkan fasilitas akomodasi penginapan di rumah rumah penduduk, sedangkan peserta khusus dan delegasi 40 negara diinapkan di Hotel Santika, Horison dan Istana Pekalongan. (Abdul Muiz/Fathoni)