Nasional

Gerakan Koin NU Digital Upaya Penting Maksimalkan Potensi Filantropi

Sel, 17 Desember 2019 | 09:25 WIB

Gerakan Koin NU Digital Upaya Penting Maksimalkan Potensi Filantropi

Wasekjen PBNU H Imdadun Rahmat, Head of Corporate Communication GoPay Winny Triswandhani, Asisten Direktur Divisi Perizinan SP dan Elektronifikasi KPw Bank Indonesia DKI Jakarta Ria Swandito, dan Ketua NU Care LAZISNU H Ahmad Sudrajat saat tengah mencoba scanning kode QRIS di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (17/12). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online
NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) melakukan pengenalan Gerakan Koin NU Digital di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Selasa (17/12).

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imdadun Rahmat menyebut hal ini merupakan langkah penting LAZISNU dalam memaksimalkan potensi gerakan filantropi yang terus berkembang kian hari di tengah kemajuan akses teknologi dan digital.

“Ini merupakan langkah yang sangat penting sebagai upaya untuk memaksimalkan seluruh gerakan filantropi di lingkungan NU,” katanya.

Imdad menjelaskan bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan hal asing bagi kaum Nahdliyin. Nahdliyin, katanya, sejak dulu sudah melakukan gerakan tersebut dengan cara yang sesuai zamannya. Kegiatan amal tersebut menjadi tulang punggung kegiatan keagamaan dan pendidikan di lingkungan pesantren dan NU.

Di lingkungan NU sendiri, katanya, dikenal istilah urunan. “NU sejak dulu dikenal sebagai organisasi dengan tingkat partisipasi warganya sangat tinggi,” ujarnya.

Tidak punya uang, mereka membawa barang untuk disedekahkan, baik berupa makanan seperti kue, nasi, lauk pauk, dan sebagainya. Dari fakta demikian, lanjutnya, warga NU sudah memiliki semangat filantropi sejak dulu.
 
“Spirit filantropi sudah mengakar sejak lama. Tidak hanya dalam bentuk uang tapi juga bentuk barang,” katanya.

Dalam membangun infrastruktur agama dan pendidikan, misalnya, orang yang tidak punya uang pun menyumbang sesuai kemampuannya. Mereka yang memiliki pohon bambu, bambunya diserahkan. Bagi yang hanya memiliki tenaga, juga mereka curahkan untuk membuat batu bata ataupun dalam membuat bangunannya.
 
“Atas spirit filantropi ini, hal yang tidak mungkin jadi mungkin,” ujarnya.

Perkembangan teknologi yang terus melesat membentuk perubahan juga dalam dunia filantropi. NU Care LAZISNU beradaptasi dengan hal tersebut sehingga membentuk ekosistem keuangan yang inklusif dengan transparansi yang lebih jelas lagi. Hal ini sejalan dengan adanya gelombang kesadaran filantropis yang semakin tinggi di cabang-cabang NU di berbagai wilayah di Indonesia.

“Telah terjadi gelombang kesadaran kemandirian ekonomi di cabang melalui koin NU,” kata Imdad.

Gerakan Koin NU Digital ini kerjasama NU Care LAZISNU dengan Gojek  dan GoPay. Bagi yang hendak memberikan donasi cukup dengan scan kode QRIS yang sudah tersedia, pengguna langsung dapat mendonasikan saldo GoPaynya sesuai dengan yang dikehendaki. Nominal tersebut langsung masuk ke rekening LAZISNU.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua NU Care LAZISNU H Ahmad Sudrajat, Head of Corporate Communication GoPay Winny Triswandhani, VP Public Affairs Gojek Astrid Kusumawardhani, dan Asisten Direktur Divisi Perizinan SP dan Elektronifikasi KPw Bank Indonesia DKI Jakarta Ria Swandito.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad