Nasional

Filosofi Laut Menurut Habib Luthfi

NU Online  ·  Kamis, 21 Mei 2015 | 00:02 WIB

Solo, NU Online
Negeri Indonesia dikaruniai Allah swt. banyak anugerah, salah satunya lautan yang mengelilingi Nusantara ini. Selain menyimpan banyak potensi kekayaan alam, laut ternyata juga sarat makna.
<>
Pada lautan, kita dapat belajar untuk yakin akan jati diri dan harga diri bangsa. Demikian disampaikan Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Ali Yahya, pada Pengajian Akbar “Solo Bersholawat” di Koridor Jalan Jendral Sudirman Solo, Sabtu (16/5) lalu.

“Ketika kita melihat laut, jangan hanya pandang keindahan gelombang dan ombaknya, atau hanya merasakan asinnya. Tapi perhatikan dan pelajarilah filosofi laut,” tuturnya.

Habib Luthfi menjelaskan, apabila diperhatikan, laut ini memiliki beberapa keistimewaan. Pertama, berbagai jenis air yang masuk ke laut melalui sungai, tak mengubah laut. “Semisal sungai di Jawa ini, semua masuk ke laut, sungai tersebut membawa banyak kandungan baik limbah dan sebagainya. Tapi ketika masuk ke laut, laut dapat menepisnya, kandungan-kandungan tersebut tidak langsung ke tengah,” ujar ulama asal Pekalongan itu.

Kedua, berapa pun debit air yang mengalir masuk ke laut, tak mampu mengubah keasinan laut. “Laut punya harga diri. Kalau bangsa ini seperti laut, maka tantangan apapun termasuk ekonomi global juga tidak akan membuat bangsa ini goyah,” tegas Habib Luthfi.

Ketiga, meski laut asin, tapi tak turut mempengaruhi para penghuninya. “Ikan tidak terkontaminasi laut, begitu juga laut tidak terpengaruh ikan. Satu sama lain berjalan seiring, tanpa ada pemaksaan kepentingan,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Habib Luthfi juga berpesan agar kita bangga dengan hasil produk yang dihasilkan dari Bumi Pertiwi ini. (Ajie Najmuddin/Mahbib)