Film “Penjuru 5 Santri” Mulai Tayang 29 Januari
NU Online · Selasa, 27 Januari 2015 | 12:01 WIB
Jakarta, NU Online
Film “Penjuru 5 Santri” karya sutradara Wimbadi JP akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 29 Januari 2015 besok. Film ini berkisah tentang 5 sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan, namun mereka tetap memiliki semangat yang tinggi untuk mencari ilmu.<>
Persembahan Cahaya Alam Film ini mengambil lokasi syuting di sebuah desa yang masih asri di daerah Jogjakarta sehingga nuansa alam pedesaan terasa sekali di film ini. Film yang diharapkan menuai kesuksesan seperti film "Laskar Pelangi".
Film ini dibintangi oleh 5 anak sebagai pemeran utama yaitu Noky Ezra, Nurul Shanty, Audrick Ardian Pratama, Rizqullah Daffa dan Bowie Putra Mukti, film Penjuru 5 Santri ini juga dibintangi oleh para artis senior seperti Yatie Surachman, Roy Marten, Baron Hermanto, Pong Hardjatmo, Eman 4 Sekawan, Ferry Salim dan juga Rendy Bragi, serta sastrawan sekaligus kiai D. Zawawi Imron.
5 sekawan yaitu Sabar, Wahyu, Slamet, Sugeng dan Rahayu tinggal di sebuah desa yang masih sangat asri bernama Desa Selopamioro, yang letaknya 40 kilometer di selatan kota Yogyakarta. Desa tersebut begitu alami dan hijau, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk suasana kota. Masyarakat di desa ini masih menggunakan tungku api berbahan bakar kayu untuk memasak sehari-hari, serta sungai dan danau sebagai sumber utama air yang mereka pakai untuk keperluan sehari-hari.
Meskipun 5 sekawan itu tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan, mereka tetap memiliki semangat yang tinggi untuk mencari ilmu. Walaupun jalan yang mereka tempuh untuk pergi ke sekolah tidaklah mudah.
Ketika pagi tiba mereka segera berangkat ke sekolah tanpa memakai sepatu ataupun alas kaki lainnya. Tak hanya itu mereka harus menyeberangi sungai dan berjalan beberapa kilometer, dan ketika sore datang mereka pergi ke pondok pesantren menggunakan obor sebagai penerangan untuk belajar mengaji.
Awalnya, Sabar tidak diijinkan neneknya untuk belajar mengaji di pondok pesantren itu karena harus membantunya mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing. Namun dengan kesabaran dan kelembutan dari Kiai Landung dalam membujuk sang nenek, akhirnya Sabar boleh mengikuti pengajian.
Suatu hari, lima sekawan tidak sengaja menemukan kejanggalan di tengah hutan jati. Apa yang sebenarnya terjadi? Tunggu dan saksikan cerita selengkapnya di bioskop terdekat. (Red: Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua