Fatayat NU Siapkan Diri Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
NU Online · Sabtu, 22 November 2014 | 12:19 WIB
Bogor, NU Online
Fatayat NU tengah menyiapkan diri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dbuka 2015 mendatang. Di samping agenda keorganisasian, persiapan tersebut merupakan agenda utama pada Konferensi Besar (Konbes) 2014 di Bogor, Jawa Barat yang berlangsung Jumat (21-23/11).
<>
Menurut Ketua Umum Pucuk Pimpinan Fatayat NU Ida Fauziyah, untuk menghadapi era itu, sudah dilakukan jauh hari. Sementara pada Konbes ini kali ini adalah memantapkan langkah menyambutnya.
Ia menyebut, persiapan jauh hari itu adalah membekali para anggota Fatayat dengan berbagai pengembangan kewirausahaan. “Kita tekankan setiap anak cabang untuk memiliki usaha produktif, kelompok usaha di tingkat anak cabang,” katanya.
Paling tidak, kata dia, kelompok usaha itu bisa memenuhi kebutuhan para anggota Fatayat sendiri, mulai kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan umumnya kaum perempuan, misalnya sederhana.
Di Wonosobo, lanjut dia, memproduksi karika, kripik kentang. Di Tegal mengolah makanan hasil laut dan batik. Di Sulawesi Tengah memproduksi bawang goreng. Di Malang cukup unggul produk UKM-nya. “Kita sudah beberapa kali pameran hasil produk mereka,” katanya Sabtu (22/11).
Yang jelas, menurut dia, jangan sampai kebutuhan konsumsi ikan lele misalnya, atau konsumsi masyarakat yang sangat populer di masyarakat itu dipenuhi dari Malaysia, atau Vietnam. Tapi kita harus menyediakannya sendiri.
Ida juga mengakui, kesiapan daerah berbeda karena memang sumber dayannya juga berlainan. Tidak bisa disamakan antara kesiapan di Jawa dengan di luar Jawa. Dalam hal ini Pucuk Pimpinan Fatayat melakukan dorongan dan memfasilitasi mereka.
Menurut Ida, dengan menyiapkan kreativitas Fatayat secara berjenjang dari PP, PW sampai Cabang dan Anak Cabang, kemudian apa pun kondisinya, kita sudah punya ketahanan diri. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua