Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen-PPPA) menggelar kegiatan Gerakan Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan (Gelatik) dengan tajuk "Penanganan Eksploitasi Anak di Kabupaten Lampung Timur, Brebes, dan Simalungan" di Hotel Sofyan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).
Hadir pada kegiatan ini, Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini, Sekretaris Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Plt Deputi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rosmayanti, Dosen Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta Alai Najib, dan lain-lain.
Anggi mengatakan bahwa Gelatik merupakan salah satu skema yang dipromosikan Fatayat NU. Sampai hari ini, Fatayat NU baru mempunyai tiga kabupaten yang menjadi pilot project, yaitu Brebes, Lampung Timur, dan Simalungan.
Menurutnya, keberadaan Gelatik sangat penting tidak hanya bagi Fatayat NU, namun bagi masyarakat luas untuk bisa meniru, beradaptasi, melakukan pendekatan-pendekatan yang sudah dilakukan di lapangan, terutama perlindungan terhadap anak yang berbasis komunitas dan masyarakat.
Kader Fatayat NU sendiri, kata Anggia selalu bersama masyarakat, bahkan menjadi tempat bertanya dalam banyak hal, khususnya dalam gerakan perlindungan perempuan dan anak.
Perempuan kelahiran Sragen, Jawa Tengah ini pun sempat mengungkapkan bahwa lahirnya Fatayat NU tidak bisa dilepaskan dari semangat untuk kepentingan dan keberpihakan terhadap perempuan dan anak.
"Keberpihakan kita kepada anak dan perempuan sudah lama. Bahkan semenjak lahirnya Fatayat NU," katanya. (Husni Sahal/Fathoni)