Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat NU telah melakukan pendampingan terhadap 104 desa/kelurahan yang tersebar di delapan provinsi perihal peningkatan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat melalui Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
<>
Jumlah tersebut terhitung sejak organisasi pemudi NU ini menandatangani notakesepahaman dengan Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada 2010 lalu. Sasaran provinsi, antara lain Bali, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Banten.
“Di antara 10 indikator PHBS, kami memprioritaskan pada tiga hal, yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, dan menimbang berat balita setiap bulan. Target, minimal 80 persen warga sasaran memenuhi harapan ini,” kata koordinator program, Umi Wahyuni di sela acara rapat konsolidasi terkait program tersebut dengan sejumlah pengurus PP Fatayat NU di Jakarta, Kamis (13/11).
Fatayat NU, misalnya, mendorong masyarakat desa untuk merujuk ke Puskesmas tiap menjalani persalinan. Program ini melibatkan para dukun bayi yang biasanya justru menjadi tempat rujukan warga ketika hendak melahirkan.
“Kita memang melakukan pendekatan persuasif. Karena bagaimanapun profesi dukun itu kan menjadi adat dan kearifan lokal, termasuk sumber ekonomi. Tidak bisa jika langsung dilarang. Caranya merangkul dan memberikan upah mereka Rp 30.000 hingga Rp 50.000 untuk tiap persalinan yang berhasil di alihkan ke pusat kesehatan setempat,” tambahnya.
Selain tiga hal tersebut, Fatayat NU juga memperluas gerakan mengunakan jamban sehat, mencuci tangan dengan bersih, mengonsumsi sayur dan buah, dan mengurangi kegiatan merokoh di dalam rumah tangga.
Umi mencontohkan, di Lebak, Banten, pihaknya berhasil memfasilitasi 60 rumah tangga membangun jamban untuk buang air besar yang sebelumnya di lakukan di kali atau area perkebunan. Fatayat menggunakan strategi “arisan jamban” untuk meringankan warga bisa memilikinya.
Hingga kini, Fatayat NU terus bergerak dari desa ke desa untuk melakukan pelatihan, sosialisasi, dan pemberian motivasi demi tumbuhnya budaya bersih dan sehat pada masyarakat yang mayoritas kelas menengah ke bawah. Selain memanfaatkan jaringan kader yang ada di tingkat cabang hingga ranting, Fatayat NU juga bekerja sama dengan aparat desa setempat. (Mahbib Khoiron)
Foto: Fatayat NU mempelopori senam jasmani bersama warga desa sebagai salah satu indikator PHBS
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua