Nasional LITERASI DIGITAL

Empat Rukun Literasi Digital yang Harus Dikuasai

Kam, 18 Agustus 2022 | 04:00 WIB

Empat Rukun Literasi Digital yang Harus Dikuasai

Mudir Ma'had Aly Al-Mubaarok Manggisan Wonosobo, Nurul Mubin saat mengisi acara literasi digital dengan tema Kontestasi pemikiran dalam tradisi intelektual di Pondok Pesantren Al-Mubarok Manggisan, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022).

Wonosobo, NU Online

Mudir Ma'had Aly Al-Mubaarok Manggisan Wonosobo, Nurul Mubin menyebutkan ada empat rukun yang harus dikuasai dalam memahami literasi digital. Supaya kemajuan teknologi memberikan dampak positif 


Hal ini disampaikannya saat mengisi acara literasi digital dengan tema Kontestasi pemikiran dalam tradisi intelektual di Pondok Pesantren Al-Mubarok Manggisan, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022).


"Rukun bermain di dunia digital pertama harus memiliki etika digital, kedua kecakapan menggunakan media digital," jelasnya.


Sekretaris Jenderal Asosiasi Ma'had Aly Indonesia (Amali) ini menambahkan, rukun yang ketiga yaitu memiliki budaya digital, semisal membiasakan guna buku dan kitab dari smartphone, semoga selanjutnya ada memaknai kitab secara digital. 


"Keempat adalah keamanan digital. Keamanan data pribadi dari media sosial yang dimiliki,' imbuhnya.


Dikatakan, jika empat rukun ini tidak dipenuhi maka akan menyebabkan kerusakan di lemudian hari. Banyak orang yang gara-gara komentar di media sosial baik secara tulisan maupun suara akhirnya masuk penjara. Ini gara-gara tidak punya etika di ruang publik. Kurang ilmu kebanyakan bicara akan bahaya. 


"Kalau tidak memiliki kecakapan menggunakan media digital maka akan habis untuk main game, whatsAppan dan menghabiskan pulsa. Tidak produktif," tegas Mubin.


Oleh karenanya, ia mengajak para santri untuk memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan yang lebih baik dan menemukan sesuatu yang bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat.


"Jika para santri bisa menemukan cara memaknai kita kuning lewat digital pasti keren. Pondok ini akan ramai," ungkapnya.


Sementara itu, anggota Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasbul Bahar menambahkan banyak manfaat dari kemajuan teknologi digital bagi pesantren dan pesantren semakin dikenal orang banyak lewat media sosial. 


Pesantren bisa mengambil peran dalam memproduksi dan menyebarluaskan konten-konten keagamaan yang ramah dan menyejukkan. Pesantren membuat konten disertai dalil dan konten tematik tentang ibadah.


"Pesantren bisa buat konten yang menjelaskan akhlak, adab, dan ketawadhuan, yang mulai tergerus. Oleh karenanya harus dipublikasikan secara masif oleh pesantren. Karena ini pondasi penting bangsa," pintanya.


Menurutnya, pesantren harus bisa menjadikan media sosial sebagai juru bicara pesantren dalam banyak hal. Selalu tampil di media sosial sebagai bentuk eksistensi pesantren.


"Hasil bahsul Masail bagi kita mungkin biasa. Bagi orang lain bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Asal dikemas dengan ringkas dan padat," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad