Edisi Ke-4 Literasi Digital LD PBNU dan Kominfo Bahas Kunci Merajut Ukhuwah di Era Digital
NU Online · Selasa, 26 Maret 2024 | 20:00 WIB
Bekasi, NU Online
Edisi Ke-4 Literasi Digital Lembaga Dakwah PBNU bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia digelar di Pondok Pesantren Siraajul Ummah, Kampung Pelaukan, Desa Karangrahayu, Kecamatan Karang Bahagia, Bekasi Jawa Barat, Ahad (24/3/2024) siang.
Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, KH Nurul Badruttamam menggarisbawahi perlunya kesadaran akan etika digital dalam merajut ukhuwah dan menjaga persatuan di era digital.
"Kami percaya bahwa literasi digital yang berkualitas dapat menjadi kunci dalam merajut ukhuwah dan menjaga persatuan di era digital ini," tutur Kiai Nurul.
Pengurus Lembaga Dakwah PBNU KH Ridho Abd Fatah mengatakan bahwa teknologi digital telah menyajikan perubahan sekaligus tantangan baru pada waktu yang bersamaan.
Karenanya, menurut Kiai Ridho, diperlukan strategi khusus dalam berdakwah yang fokus pada persatuan. "Dimulai dari pembuatan konten-konten positif dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan pro kontra di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Ketua LDNU Kabupaten Bekasi KH Ahmad Zamroni Anas dalam paparannya menekankan kunci dalam memanfaatkan teknologi internet yang baik adalah dengan menerapkan etika digital.
"Dunia digital, khususnya media sosial, sejatinya bukanlah hal yang harus dihindari jika kita benar-benar menggunakannya dengan didasari akhlaqul karimah (etika yang baik). Dan untuk beretika yang baik, tentu harus didasari dengan keimanan. Karena itu, mafhum mukhalafah-nya: Bermedia sosial haruslah didasari dengan keimanan," ungkapnya.
Pimpinan Pesantren Siraajul Ummah yang merupakan Wakil Katib PWNU Jawa Barat, KH Nur Hayadi Djuan Annadawy menjelaskan mengenai bahaya hoaks beserta dampak terhadap urusan sosial, ekonomi, politik dan keamanan. Lebih besar lagi dapat mengancam keutuhan negara.
Oleh karenanya, KH Nur Hayadi menegaskan pentingnya untuk tidak menelan mentah-mentah segala informasi yang diterima. "Berhati-hatilah dengan judul-judul yang provokatif. Periksa fakta terlebih dahulu. Tabayyun. Biasakan saring sebelum sharing adalah cara untuk mengatasi berita atau informasi hoaks di media sosial," pungkasnya.
Mengusung tema Merajut Ukhuwah Menjaga Persatuan di Era Digital kegiatan diikuti oleh 204 peserta. Adapun yang bertugas sebagai moderator acara adalah Lu'lu'ul Mustafidah, Mahasiswi dari Unusia Jakarta.
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
6
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
Terkini
Lihat Semua