Dua Faktor Pendorong Ribuan WNI Pindah Jadi WN Singapura
NU Online · Sabtu, 15 Juli 2023 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sepanjang tahun 2022, lebih dari 1.000 warga negara Indonesia (WNI) memilih untuk beralih kewarganegaraan Singapura. Jumlah ini meningkat dari data tahun sebelumnya. Tercatat di tahun 2021, 1070 WNI pindah menjadi warga negara Singapura, sementara tahun 2022 sebanyak 1091 orang dilaporkan hijrah ke Singapura.
Tren perpindahan status kewarganegaraan tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja. Ini mengingat, Indonesia juga membutuhkan intelegensi anak bangsa untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah.
Pengamat Hubungan Internasional Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri menilai, tren itu mesti menjadi refleksi bagi pemerintah untuk “berbenah” di sejumlah sektor.
“Fenomena ini menjadi fenomena tersendiri bagi WNI yang pernah merasakan kuliah dan mengembangkan kelimuannya di luar negeri. Satu sisi, keilmuan mereka lebih diapresiasi daripada di dalam negeri yang mungkin selain dari tingkat kesejahteraan, fasilitas yang untuk mengembangkan keilmuan mereka di Indonesia masih cukup kurang,” kata dia kepada NU Online, Jumat (13/7/2023).
Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok itu melihat beberapa faktor pendorong WNI memutuskan untuk pindah kewarganegaraan Singapura. Pertama, menurutnya, potensi untuk memperoleh taraf hidup yang lebih baik membuat seseorang mantap beralih kewarganegaraan.
“Fasilitas di luar negeri cukup menggiurkan bagi yang punya potensi dan bisa mengembangkan diri di luar negeri,” tutur Direkrot Sino-Nusantara Insitute tersebut.
Kedua, Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu menilai, faktor pendidikan juga menjadi salah satu alasan perpindahan kewarganegaraan seseorang, utamanya bagi mereka yang sempat mengenyam pendidikan di luar negeri. Lingkungan ilmiah yang lebih stimulatif yang mendorong kuatnya inovasi dan penelitian tampak menggiurkan bagi sebagian orang.
“Misalnya, mereka melakukan pengembangan diri melalui riset, tapi apresiasi kemampuan dari lulusan luar negeri di sini masih cukup kurang. Sehingga, tantangan bagi pemerintah adalah bagaimana caranya talenta ini diberikan ruang gerak atau tempat untuk pengembangan karir mereka,” jabar kandidat doktor Hubungan Internasional CCNU Wuhan itu.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Terpopuler
1
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
2
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
3
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
4
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
5
Massa Aksi Jarah Markas Gegana dan Bakar Halte Senen yang Tak Jauh dari Mako Brimob Kwitang
6
Tim NU Peduli Kunjungi Keluarga Affan Kurniawan, Berikan Santunan 100 Juta Rupiah
Terkini
Lihat Semua