Nasional

Di Papua, Pesantren Ala Salafi Wahabi Semakin Menjamur

NU Online  ·  Kamis, 21 Desember 2017 | 00:02 WIB

Jakarta, NU Online
Beberapa hasil survei penelitian Kementerian Agama RI menunjukkan bahwa kebanyakan pesantren itu ada di Jawa, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Mengapa pesantren ala Nahdlatul Ulama (NU) tidak dikembangkan di tempat yang Islam menjadi minoritas seperti Papua?  

Ulil Absar Abdallah menyebutkan, saat ini pesantren ala Salafi Wahabi semakin berkembang dan banyak di bumi cenderawasih. Hal ini membuat masyarakat Papua menjadi resah karena model keberislaman yang dibawa pesantren ala Salafi Wahabi tersebut bersifat kaku, rigid, dan hitam putih.

“Di Papua mulai banyak keresahan dari komunitas Kristen karena yang muncul di sana adalah pesantren Salafi,” kata Ulil pada acara Seminar Hasil Penelitian Evaluasi Tafaqquh Fiddin di Pesantren di Jakarta, Rabu (20/12).

Menurut Ulil, komunitas Kristen tersebut tidak akan melawan dan menolak apabila pesantren yang muncul adalah pesantren ala NU yang memiliki karakter moderat dan menghormati budaya lokal. 

Dia menambahkan, di tempat-tempat yang mayoritasnya adalah non-Muslim perlu dikembangkan Islam moderat yang berpaham Ay’ariyah. Para pemangku kepentingan seharusnya lebih memperhatikan sebaran pesantren yang moderat di wilayah yang mayoritasnya adalah non-Muslim.

“Karena kalau yang timbul adalah yang lainnya (Salafi Wahabi) itu menimbulkan rasa was-was, kekhawatiran, dan lainnya,” ucapnya. (Muchlishon Rochmat)