Di Balik Batik Motif Naga Saat Menag Kunjungi Arab Saudi
NU Online · Ahad, 28 November 2021 | 11:15 WIB
Muhammad Faizin
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ada yang menarik saat Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas melakukan kunjungan ke Arab Saudi beberapa waktu lalu. Pada kunjungan bersama timnya ini, Menag dalam satu kesempatan mengenakan baju batik bermotif naga.
"Bukan tidak sengaja saya memilih motif itu lho..," ungkap Gus Yaqut, sapaan karibnya, melalui akun Facebook pribadinya, Sabtu (27/11/2021).
Gus Yaqut mengungkapkan bahwa motif batik naga melambangkan cerita spiritual dan harapan-harapan mulia. Naga yang dalam bahasa Tiongkok dikenal dengan nama Liong, dalam tradisinya berkaitan erat dengan sumber kekuatan alam. Dalam pemaknaan lainnya, Naga selalu melambangkan kekuatan alam yang dahsyat. Namun bukan alasan itu ternyata yang mendasari keinginannya memakai motif batik naga.
Alasan Gus Yaqut mengenakan pakaian batik tersebut adalah ingin menunjukkan bahwa Islam tidak pernah memandang latar belakang seseorang untuk melakukan kebaikan. Menurutnya, Islam kompatibel dengan ruang dan waktu apapun. Dan Indonesia sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia membuktikan itu.
Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, lanjut Gus Yaqut, tidak terlepas dari vaksin yang disuntikkan kepada penduduk Indonesia. Sebagian besar vaksin ini dibuat oleh China bersama dengan vaksin yang diproduksi oleh Amerika dan beberapa negara lain.
"Maka mendudukkan jamaah umrah dan haji Indonesia setara dengan jamaah-jamaah dari negara lain, adalah tuntunan agama," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan syukurnya atas keputusan Pemerintah Saudi mencabut larangan penerbangan langsung dari Indonesia ke Saudi setelah sekian lama diterapkan. Mulai Desember 2021, penerbangan dari Indonesia tidak perlu transit ke negara lain untuk melakukan karantina.
"Saya meyakini, Otoritas Kerajaan Saudi Arabia konsisten sebagai pelayan Haramain dan meletakkan keselamatan dan keamanan umat Islam yang menginginkan beribadah umrah dan haji sebagai pertimbangan utama atas kebijakannya," katanya.
"Tidak salah jika saya, atas nama pemerintah, warga negara dan muslim Indonesia, menyambut keputusan itu dengan suka cita dan terima kasih sebesar-besarnya untuk Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Semoga Muslim Indonesia yg sudah merindu Tanah Haram bisa segera beribadah ke sana. Amiin," pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
6
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
Terkini
Lihat Semua