Nasional

Delegasi Palestina Datangi PBNU, Catat 3 Kejahatan Perang oleh Israel

NU Online  ·  Selasa, 2 September 2025 | 15:30 WIB

Delegasi Palestina Datangi PBNU, Catat 3 Kejahatan Perang oleh Israel

PBNU kedatangan delegasi Palestina yang dipimpin oleh Mustafa Barghouti di Lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa (2/9/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih dipercaya pihak Palestina dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan. Hal ini ditunjukkan dengan kedatangan delegasi Palestina yang dipimpin oleh Mustafa Barghouti di Lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa (2/9/2025).


Pertemuan di kantor PBNU itu menjadi wadah bagi kedua belah pihak untuk membahas situasi di Palestina dan langkah-langkah strategis yang dapat diambil dan diperjuangkan bersama.


Dalam pertemuan tersebut, Barghouti secara langsung meminta PBNU untuk berkomitmen dalam menyikapi tiga hal penting, yaitu menolak normalisasi hubungan dengan Israel, menolak relokasi warga Gaza, dan meningkatkan dukungan spiritual serta semi-diplomatis. 


Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla menjelaskan dalam pertemuan tersebut dokter Barghouti menceritakan kondisi terkini yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza. 


"Dokter Barghouti menceritakan keadaan terakhir di Palestina yang sangat-sangat menyedihkan," ujar Gus Ulil. 


Barghouti juga menekankan bahwa perjuangan mereka berfokus pada tiga kriminalitas dalam peperangan: genosida, hukuman kolektif termasuk kelaparan, dan penghapusan etnis.


Gus Ulil menyatakan bahwa PBNU sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia. "Sampai sekarang kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," kata Gus Ulil. 


Ia menambahkan, "saya kira sampai kapan pun hal itu tidak akan terjadi sebelum ada negara Palestina yang berdiri dan berdaulat." 


Mengenai relokasi warga Gaza, Gus Ulil menegaskan bahwa tindakan itu sama dengan mendukung tindakan ethnic cleansing yang dilakukan oleh Pemerintah Israel terhadap warga Gaza. Oleh karenanya, para delegasi Palestina yang hadir meminta Indonesia tetap tegas pada komitmennya menolak rencana ini di tengah gencarnya upaya Israel melobi keberhasilan upaya relokasi warga Gaza.


“Karena begitu warga Gaza dibawa keluar, tidak akan mungkin diizinkan kembali ke tanahnya oleh Pemerintah Israel,” ujar Gus Ulil.


Selain itu, ia menyebut upaya dukungan PBNU terhadap Palestina tidak pernah surut, baik secara spiritual atau semi-diplomatis.


“Selain upaya-upaya yang sifatnya spiritual seperti mendoakan dan lain sebagainya kita juga sudah menganjurkan warga NU untuk qunut nazilah,” ujar Gus Ulil.


“Gus Yahya juga melakukan upaya-upaya yang sifatnya semi diplomatis dalam tingkat internasional meskipun NU sendiri bukan pihak politik dalam isu Palestina ini. Akan tetapi, NU mencoba melakukan dan mengusahakan solusi-solusi yang mungkin terhadap masalah Palestina ini,” imbuhnya.


Di sisi lain, Dr. Barghouti menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan yang tak pernah surut. "Tujuan utama kami adalah untuk berterima kasih kepada orang-orang Indonesia karena selalu bersama dan mendukung Palestina," ujarnya. 


Ia juga menambahkan, "Kami secara keseluruhan menolak pemindahan rakyat Palestina ke negara lain, termasuk Indonesia. Ini adalah keinginan kuat Israel untuk mengusir, dan mengulang tragedi Nakba yang terjadi pada 1948."


Di tengah kondisi Palestina yang semakin memburuk, ia tetap optimis memperjuangkan kemerdekaan negaranya. "Kami yakin kami akan berhasil dan kami akan menjadikan Palestina sebagai sebuah negara merdeka," pungkasnya.


Turut hadir dalam pertemuan dua delegasi Palestina lainnya, yakni Ahed Abu Alatta.dan Adnan Hamidan, serra Ketua PBNU Ahmad Suaedy.