Nasional

Dekati Nahdliyat, Jokowi Responsif Gender

NU Online  ·  Ahad, 11 Mei 2014 | 14:03 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Umum PP Fatayat NU Hj Maria Ulfah Anshor menilai positif perihal pengangkatan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indarparawansa sebagai juru bicara Capres Jokowi. Pendekatan Jokowi ini merupakan bentuk penghormatan kepada kaum perempuan.
<>
Kepada NU Online, usai menjadi narasumber pada Workshop Pendidikan Inklusi yang dihelat P3M di Hotel Kaisar Jakarta Selatan, Jumat (9/1), Maria menyampaikan pujiannya terhadap langkah Jokowi.

“Dari sisi kepedulian, Jokowi menurut saya sangat bagus. Artinya ia responsif gender. Dia menghargai perempuan. Soal kebijakannya itu sudah direspon cukup baik oleh Bu Khofifah,” tuturnya.

Sebagai Nahdliyat, Maria Ulfah sangat mendukung kebijakan Jokowi itu. Ia melihat penunjukkan Khofifah sebagai juru bicara Pilpres oleh Capres PDIP sebagai sebuah amat strategis. Pasalnya, selama ini perempuan tidak dilihat dan diperhatikan.

“Dan ternyata Jokowi agak berbeda dari capres lain. Mudah-mudahan dengan melibatkan perempuan artinya bisa secara aktif melakukan partisipasi itu. Terlepas siapapun presidennya, kebetulan saja Jokowi yang duluan,” kata Maria Ulfah.

Disinggung tentang partisipasi politik kaum Fatayat, Maria yang juga pembina Fatayat NU menyatakan dukungannya terhadap teman-teman Fatayat untuk sebanyak mungkin berpartisipasi dalam Pemilu baik legislatif maupun presiden.

“Tidak hanya partisipasi, tetapi juga bisa duduk dalam legislatif. Meski sikap partai masih tetap seperti dulu, yakni hanya mengejar kuota,” ujar Maria. (Ali Musthofa Asrori/Alhafiz K)