Nasional

Darurat Nakes, Satgas Covid-19 PBNU Sarankan Rekrut Relawan Kesehatan

Rab, 7 Juli 2021 | 07:30 WIB

Darurat Nakes, Satgas Covid-19 PBNU Sarankan Rekrut Relawan Kesehatan

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PBNU, dr Makky Zamzami. (Foto: Satgas NU)

Jakarta, NU Online
Ketua Satgas (Satuan Tugas) Covid-19 PBNU, dr Muhammad Makky Zamzami mengakui bahwa lonjakan kasus postif Covid-19 membuat para tenaga kesehatan (nakes) mulai kewalahan. Opsi perekrutan relawan kesehatan perlu dipertimbangkan agar pelayanan terhadap para pasien bisa optimal.

 

"Kelelahan nakes ini bisa berdampak pada penurunan imun. Jadi, bolehlah mereka (mahasiswa) yang masih muda, sehat, dan tentunya sudah divaksin dilibatkan untuk membantu nakes," kata dr Makky saat dihubungi NU Online, Rabu (7/7).

 

Dokter yang juga aktif di Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul (LK-PBNU) itu mengatakan, keterlibatan para relawan termasuk para mahasiswa kesehatan, bisa menjadi lapisan kedua dalam penanganan pandemi Covid-19. Kehadiran mereka juga dapat meringankan tugas para nakes, baik di lingkungan fasilitas kesehatan (faskes) maupun tempat isolasi terpusat.

 

"Jadi, setiap second layer-nya itu bisa ada asisten-asisten yang membantu sehingga meringankan beban kerja kita (nakes). Apalagi yang sudah kelebihan shift dalam bekerja," ujarnya.

 

Pihaknya mencontohkan, nakes di beberapa rumah sakit (RS) tidak sebanding dengan jumlah pasien. Dampaknya, tidak sedikit nakes yang terpapar Covid-19 dan akhirnya tumbang. Hal itu juga berpengaruh pada efektivitas dan mobilitas kerja para nakes dalam melayani setiap pasien yang datang.

 

"Sebagian rekan kerja dan pembina saya di RS sudah terpapar, sampai-sampai untuk memobilisasikan beberapa hal juga agak mandek dan menimbulkan kegalauan," tutur dr Makky.

 

Melihat kondisi ini, dr Makky mengusulkan agar pemerintah memberi kelonggaran terkait Surat Tanda Registrasi (STR) bagi pelayan kesehatan di rumah sakit. Tujuannya adalah agar proses perekrutan relawan kesehatan dapat secepatnya dilakukan sehingga mengurangi permasalahan darurat nakes di rumah sakit.

 

"Saya rasa selama relawan itu mempunyai latar belakang ilmu kesehatan dan ada pengawasnya, perekrutan sangat bisa dilakukan. Sebab hal itu memungkinkan dapat membantu dan meringankan beban kerja perawat. Apalagi untuk rumah sakit yang sedang darurat nakes," terang dia.

 

Selain itu, ia juga menilai penting peran dan dukungan orang tua kepada anak-anaknya yang hendak diperbantukan sebagai relawan kesehatan Covid-19. Dalam hal ini pihak kampus tentu mempunyai tanggung jawab melakukan pendekatan persuasif.

 

"Izin orang tua. Karena mungkin mereka bakal khawatir anaknya membantu nakes untuk menangani Covid-19," pungkas dr Makky.

 

Kontributor: Syifa Arrahmah 
Editor: Aiz Luthfi