Tangerang Selatan, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU yang juga santri KH As’ad Syamsul Arifin KH Abdul Moqsith Ghazali mengungkapkan, ketika kecil Kiai As’ad adalah orang yang cadel, tidak bisa mengucapkan huruf ‘ra.’ Keadaan ini membuatnya menghindar dari huruf ‘ra’.
"Agak mirip dengan Washil bin Atha’, pendiri Mu’tazilah. Washil bin Atha’ betul-betul tidak bisa menyebutkan ‘ra’,” kata Kiai Moqsith dalam sebuah diskusi di Sekretariat Islam Nusantara Center (INC), Tangerang Selatan, Sabtu (6/10).
Kiai Moqsith menceritakan, Kiai As’ad sendiri sendiri yang cerita kalau dirinya tidak bisa melafalkan huruf ‘ra.’ Hingga suatu ketika, sang guru Kiai Kholil Bangkalan mengetahui kalau Kiai As’ad tidak bisa mengucapkan huruf ‘ra.’
“Akhirnya oleh Kiai Kholil dipanggil. Kenapa kamu tidak bisa menyebut 'ra'?,” tanya Kiai Kholil sebagaimana ditirukan Kiai Moqsith.
“Wong sudah dari dulunya begitu kiai, sejak lahir,” kata Kiai Moqsith menirukan jawaban Kiai As’ad.
Kiai Moqsith menambahkan, kemudian Kiai Kholil Bangkalan meminta Kiai As’ad untuk membuka mulutunya dan meludahinya. Keesokan harinyanya, Kiai As’ad dipanggil untuk menghadap Kiai Kholil Bangkalan dan mengucapkan basmalah secara lengkap.
Pada saat diminta membaca basmalah, Kiai As’ad berhasil membacanya dengan fasih. Begitu pun ketika mengucapkan huruf ‘ra.’
“Lho kok bisa (membaca ra)?” kata Kiai Moqsith menirukan Kiai Kholil Bangkalan.
“Iya kiai, barokahnya yang kemarin (diludahi),” jawab Kiai As’ad sebagaimana ditirukan Kiai Moqsith. (Muchlishon)