Nasional

Buntet Pesantren Mediator Permasalahan Nasional

NU Online  ·  Jumat, 25 Januari 2019 | 20:00 WIB

Cirebon, NU Online
Pelbagai problematika sering sekali menerpa negara Indonesia.  Buntet Pesantren hadir sebagai mediator permasalahan tersebut. Hal itu diungkapkan oleh KH Adib Rofiuddin, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren saat menerima kunjungan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Prof Muhammad Tito Karnavian.
 
"Pondok Pesantren Buntet sering sekali menjadi mediator permasalahan regional dan nasional," kata Kiai Adib di GOR Mbah Muqoyyim, Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/1) sore.
 
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan bahwa saat mencuat kasus Tolikara pada 2016 lalu, banyak orang yang hendak menyerang gereja akibat peristiwa tersebut.
 
Panglima TNI saat itu, yakni Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo datang ke Pondok Buntet Pesantren mendiskusikan persoalan tersebut.
 
"Buntet Pesantren menjadi bagian sentral," katanya.
 
Pada kesimpulannya, persoalan yang ruwet, kata Kiai Adib, dilimpahkan ke pesantren. Namun, demi kemaslahatan bangsa dan negara, Pondok Buntet Pesantren selalu siap.
 
"Karena untuk kepentingan bangsa dan negara, kami selalu siap menyelesaikan masalah tersebut," pungkasnya.
 
Pertemuan yang bertajuk Silaturahmi Kebangsaan itu dihadiri para santri dan masyarakat Pondok Buntet Pesantren, selain anggota TNI dan Polri.
 
Marsekal Hadi dan Jenderal Tito juga menyempatkan diri untuk berjamaah shalat Maghrib di Masjid Agung Pondok Buntet Pesantren. (Syakir NF/Abdullah Alawi)