Buku Perjuangan Kiai dan Santri Merebut Kemerdekaan Diluncurkan di PBNU
NU Online · Selasa, 9 Agustus 2016 | 10:01 WIB
Buku yang mengupas sejarah perjuangan kalangan kyai dan santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah diluncurkan di Perpustakaan PBNU, Jakarta, Selasa (9/8). Buku berjudul “Kyai dan Santri dalam Perang Kemerdekaan” tersebut ditulis KH Sholeh Hayat.
Pada peluncuran tersebut penulis buku mengatakan, data sejarah yang memperlihatkan banyaknya perjuangan para santri dan kiai dalam memperjuangkan kemerdekaan negara ini. Kiai dan santri tersebut, bila dikerucutkan banyak berafiliasi ke Nahdlatul Ulama.
Dengan demikian, kata dia, NU adalah organisasi massa (ormas) salah satu pendiri negeri ini. Namun sayangnya, nama-nama pejuang kiai dan santri tidak mendapat bagian yang proporsional dalam penulisan sejarah nasionla. Tak hanya itu, tempat-tempat bersejarah terkait perjuangan santri juga terabaikan.
Pada buku tersebut, salah seorang pengurus PWNU Jawa Timur tersebut menyebutkan bagaimana cara-cara licik yang dilakukan penjajah untuk menaklukan Indonesia. kemudian bagaimana perlawanan yang dilakukan kalangan santri dan kiai kepada penjajah.
Buku tersebut menyebut perlawanan Pangeran Diponegoro di Jawa, Cik Di Tiro di Aceh, dan Imam Bonjol di Sumatera Barat.
Tak hanya perjuangan fisik, para kiai dan santri juga melawan dalam bentuk kebijakan Belanda seperti Ordonansi Haji, waris dan perkawinan, aturan yang memberatkan jamaah, dan ordonansi guru. Perang dengan cara kultural seperti melarang menggunakan antribut yang digunakan penjajah sampai perang dengan doa dan suwuk.
Ketika penjajahan Belanda digantikan penjajahan Jepang, kiai dan santri juga melakukan perlawanan seperti menentang seikerei. Peristiwa penentangan yang paling terkenal dilakukan KH Zainal Mustofa dari Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya.
Buku tersebut juga menyebut barisan perang dibawah komando kiai seperti Hizbullah oleh KH Zainul Arifin dan Sabilillah oleh KH Masykur. Juga menyebut tokoh-tokoh pejuang yang berafiliasi dengan NU. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
KH Ahmad Chalwani Ungkap Makna Spiritual yang Terkandung dalam Deretan Angka 17-8-45
Terkini
Lihat Semua