Nasional

Bolehkah Qadha Puasa Setelah Lewat Nisfu Sya’ban? 

Jum, 16 Februari 2024 | 17:30 WIB

Bolehkah Qadha Puasa Setelah Lewat Nisfu Sya’ban? 

Ilustrasi Sya'ban. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Kebolehan mengqadha puasa di pertengahan bulan Sya’ban atau setelah lewat Nisfu Sya’ban masih kerap dipertanyakan. Sebab sebagian umat Islam masih belum mengetahui ketentuannya. Lantas, bolehkah mengqadha puasa setelah lewat NIsfu Sya’ban karena sudah dekat dengan Ramadhan?


Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan dalam tulisannya di NU Online berjudul Hukum Qadha Puasa Setelah Lewat Nisfu Sya'ban, menjelaskan bahwa terdapat dua hukum mengqadha puasa setelah memasuki Nisfu Sya’ban.


1. Haram

Larangan mengqadha puasa setelah memasuki nisfu Sya’ban ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan Abu Dawud yang berbunyi, “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.”


2. Boleh

Sementara ulama yang membolehkan bersandar pada hadits riwayat Ummu Salamah dan Ibnu Umar RA yang berbunyi: “Aku belum pernah melihat Rasulullah berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali puasa Sya’ban dan Ramadhan.”


Ibnu Umar RA menyatakan bahwa Rasulullah saw menyambung puasa Sya’ban dengan puasa Ramadhan. Hadits ini ditakhrij oleh At-Thahawi. Keterangan ini terdapat di dalam Kitab Bidayatul Mujtahid fi Nihayatil Muqtashid halaman 287. 


Akan tetapi, Alhafiz menyarankan bagi yang masih mempunyai utang puasa sebaiknya diqadha sesegera mungkin meskipun setelah pertengahan bulan Sya’ban.


“Kami menyarankan mereka yang memiliki utang puasa untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk mengqadhanya selagi Ramadhan belum tiba, tetapi juga selagi diberi kesempatan usia,” jelas Alhafiz.