Nasional

Bermedsos, Menag: Nggak Boleh Terlalu Baper

Sel, 25 Juni 2019 | 18:00 WIB

Bermedsos, Menag: Nggak Boleh Terlalu Baper

Menag Lukman Hakim Saifuddin

Jakarta, NU Online
Media sosial merupakan medium interaksi, jalin komunikasi antarindividu dan kelompok manusia dengan manusia lainnya guna membangun relasi dan memperluas jaringan.

Namun, medsos ini kerap kali disalahgunakan. Pasalnya, wadah perbincangan itu justru menjadi medan pertempuran dengan saling mencaci, memaki, menghardik tanpa ada rasa penghormatan sama sekali terhadap mitra bicaranya.

Hal itulah yang disoroti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dalam Pelatihan Literasi Informasi bagi Generasi Milenial, ia mengingatkan agar dalam menuangkan pikiran ke dunia maya itu tidak perlu membawa perasaan.

“Bermedsos itu nggak boleh terlalu baper," kata Menag Lukman di Aston Kartika Hotel, Jalan Kyai Tapa No 101, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (25/6).

Hal tersebut, menurut dia, berbahaya. Pasalnya, orang yang terlalu membawa perasaannya dalam sebuah suasana akan terlalu mudah dikendalikan oleh emosinya yang sudah lepas kontrol.

Jika emosi sudah tidak terkontrol, lanjutnya, marahnya akan diluapkan tanpa batas. Pun dengan cinta yang bisa jadi berlebih-lebihan. “Poinnya adalah pengendalian diri,” tegas Menag Lukman di hadapan 80 peserta dari berbagai ormas Islam, komunitas, lembaga, dan remaja masjid itu.

Sebab, nafsu merupakan ‘musuh dalam selimut’ yang harus dilawan. Menurut Menag, hal demikian itu pengaruh besar dari nafsu. “Kita boleh jadi lebih dikendalikan oleh nafsu kita, syahwat kita,” tandas putra mantan Menag KH Saifuddin Zuhri itu.

Lukman sebetulnya tidak dijadwalkan untuk hadir dalam kegiatan ini. Namun melihat postingan di Twitter, ia tertarik untuk bertemu dengan kalangan milenial mengingat pentingnya narasi di dunia digital.

Karenanya, di awal ia meminta tanggapan dari peserta terkait pandangan mereka mengenai literasi informasi yang menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag ini dilakukan guna menjembatani pengetahuan keislaman ke dunia digital, sehingga mudah diakses oleh generasi milenial yang semuanya serba digital.

Selain Menteri Agama, hadir pula Staf Ahli Menag Oman Fathurahman, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Sekretaris Bimas Islam Tarmizi Tohor, Cyber Crime Polri, dan Dewan Pers Indonesia yang memberikan materi dalam pelatihan tersebut. (Syakir NF/Musthofa Asrori)