Nasional

Berkat Gus Dur, Mantan Takmir Masjid Itu Kini Jabat Menpora

NU Online  ·  Ahad, 29 Januari 2017 | 00:03 WIB

Jombang, NU Online
Setelah menghadiri Perkemahan Temu Karya Pramuka Penegak (PERTEKAP) III 2017 sekaligus peresmian lapangan futsal di Universitas KH. A. Wahab Hasbulloh, Jombang, Sabtu (28/1) sore. Menpora Imam Nahrawi bersama istri dan anaknya melakukan ziarah  ke makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sekaligus mampir di warung Kikil kesukaan mantan Presiden ke-4 RI tersebut. 
 
Laju mobil yang dinaiki Menpora ketika melakukan kunker di Jombang tiba-tiba berhenti di Jalan Raya Hasyim Asyari, Jombang. Mobil tersebut memutar balik dan langsung parkir di sisi kiri bahu jalan. Seketika itu Menpora langsung turun berjalan menuju sebuah warung yang cukup sederhana dengan tatanan meja dan kursi dari kayu. Ternyata warung tersebut adalah salah satu warung yang menjual makanan kesuakaan Gus Dur yang menjual nasi lodeh dengan tambahan lauk kikil goreng yang sudah dimasak dengan rasa khas dengan sedikit pedas. Dan warung itu benama, "Warung Nasi Kikil Kesukaan Gus Dur". 
 
Rupanya warung tersebut menjadi salah satu langganan Menpora ketika melakukan kunker di Jombang. "Ayo silahkan semuanya makan, ini warung kesukaan Gus Dur," ajak Menpora kepada semua perangkat seperti ajudan, walpri, sespri bahkan supir patwal.          
 
Usai makan Menpora langsung bergegas untuk ziarah ke Makaam Gus Dur. Menpora yang tiba di kompleks pemakaman sekitar pukul 18.00 WIB langsung berjalan menuju pintu masuk area pemakaman. Beberapa santri putra Pondok Pesantren Tebu Ireng dengan baju koko warna putih dan kopiah hitam terlihat mengaji dan melakukan kegiatan di sekitar masjid, ada beberapa yang menyambut kedatangan Menpora dengan bersalaman. Usai menyambut salam para santri, Menpora langsung mengambil air wudhu sebelum masuk ke area pemakaman keluarga Gus Dur. 
 
Usai berwudhu, dengan baju kotak-kotak warna hijau dan kopiah hitam, Menpora langsung mengajak keluarganya untuk mengirim doa kepada alamarhum Gus Dur yang menurutnya sebagai sosok panutan bagi para santri dan bangsa ini. Dengan bersila, menteri asal Bangkalan Madura, Jawa Timur ini membaca tahlil dan doa dengan khusyu. "Gus Dur adalah tokoh bangsa yang selama ini menjadi panutan saya secara pribadi dan masyarakat Indonesia. Setiap beberapa kali ke Jombang, saya sering berziarah ke makam Gus Dur untuk kirim doa," itulah kalimat yang sering diutarakan Menpora untuk mengenang Gus Dur.   
 
Apa yang dicapai Menpora hingga saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran sosok almarhum Gus Dur. Bahkan, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan besarnya jasa Gus Dur terhadap demokrasi di Indonesia. Sampai-sampai, Imam Nahrawi yang merupakan takmir masjid bisa menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
 
“Imam Nahrawi, tanpa perjuangan Nahdlatul Ulama mana mungkin jadi menteri. Bayangkan, takmir masjid, kepala rombongan umroh bisa jadi Menteri Olahraga. Ini berkat perjuangan Nahdlatul Ulama lewat Gus Dur,” kata Muhaimin Iskandar saat membuka diskusi Haul ke-6 Gus Dur di DPP PKB, Selasa (22/12) lalu. 
 
Usai mengirim doa untuk Gus Dur, Menpora juga melakukan silaturahmi dengan adik Gus Dur yakni, Salahuddin Wahid yang tempat singgahnya masih berada dalam kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Hampir kurang lebih 30 menit Menpora terlihat saling bertukar cerita dengan Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus Solah tersebut tentang beberapa hal. (Red-Zulfa)