Nasional CATATAN KONGRES FATAYAT (4-habis)

Berfatayat Hingga Mancanegera

NU Online  ·  Ahad, 27 September 2015 | 07:01 WIB

Surabaya, NU Online
Pengalaman menarik lainnya diceritakan Ibanah SS Mubarokah, Ketua PCI Fatayat NU Malaysia. Ia termasuk salah satu pendiri Fatayat di negeri jiran tersebut. Ia mengisahkan, dirinya masuk Malaysia pada 2003 lantaran ikut suami yang sedang kuliah magister di UTM.
<>
Fatayat dan Muslimat, kata dia, waktu itu belum ada kendati PCINU sudah berdiri. “Di sana waktu saya masuk sudah ada NU. Setiap acara NU saya ikut suami. Cuma ngeliat aja, ternyata banyak juga perempuannya. Terus tanya-tanya, sudah ada Fatayat dan Muslimat? Ternyata belum,” ujar Ibanah.

Menurut dia, waktu itu ada sekitar lima orang yang sering ikut suami mereka di acara NU. Lalu, terlibat obrolan dan diskusi di antara mereka untuk mendirikan Fatayat. Salah satunya perwakilan pelajar bernama Fathonah dan seorang pekerja di kilang minyak.

“Waktu ngumpul lagi, saya bilang  ke teman-teman, kita diriin Fatayat yuk. Biar kita punya kegiatan sendiri. Nggak cuma nebeng acara suami. Setelah beberapa kali pertemuan, kami sepakat mendirikan Fatayat,” cerita istri mantan Ketua PCINU Malaysia Amin Fadlillah ini.

Akhirnya, lanjut Ibanah, Februari 2004 Fatayat di Malaysia terbentuk. Kini, PCI FNU Malaysia memasuki periode ketiga. Disinggung soal kegiatan Fatayat di sana, ia mengatakan memang beda dengan di Indonesia lantaran kendala tempat padahal PCI hanya satu.

“Kami mencar-mencar. Ada di Kajang, di KL, dan yang lain. Nah, teman-teman yang kerja juga susah cari liburnya. Ada yang Sabtu, ada juga yang minggu. Kerja kan memang pagi sampai sore,” ungkap ibu muda ini.

Meski hidup di negeri orang, Ibanah tetap setia berfatayat. Ia pastikan Fatayat di sana menggelar pertemuan rutin bulanan. Tiap kumpul selalu didahului Amaliah Nahdliyah semacam tahlil, shalawatan, dan doa bersama.

“Tradisi itu akan terus kami jaga, karena memang itu ciri khasnya. Kami juga ada pendampingan di shelter, kilang, dan pabrik. Kami mulai sentuh pembinaan dengan aneka kegiatan semacam seminar,” tuturnya. (Musthofa Asrori/Mukafi Niam)