Jakarta, NU Online
Ketua Pokja Cyber MUI Thobib Al-Asyhar mengatakan, media sosial memiliki efek positif tapi juga ada dampak negatifnya, tergantung siapa dan digunakan untuk apa. Lalu bagaimana seharusnya seorang Muslim menggunakan media sosial? Thobib menyebutkan, seorang Muslim harus memperhatikan empat hal ketika bermedia sosial.
“Pertama, membangun kesadaran siapa sesungguhnya kita. Kalau kita tahu siapa kita, maka kita tidak akan sembarangan membuat status dan komen,” kata Thobib di Jakarta, Kamis (14/12).
Kedua, memahami dosa yang tidak terbatas. Apabila informasi yang disebarkan di media sosial itu tidak benar dan hoaks, maka orang yang menyebarkannya tersebut akan menanggung dosa atas informasi yang tersebar luas tersebut. Bagi Alumni Pesantren Futihiyyah Demak itu, seorang Muslim harus lebih hati-hati dalam bermedia sosial dan menyebarkan informasi.
“Jika ingin mengorfimasi berita, tanyakan ke orang yang bersangkutan langsung,” tegasnya.
Ketiga, memahami bahwa setiap pikiran dan kata adalah kekuatan. Orang yang memiliki pikiran yang positif, maka hidupnya akan tenang. Begitupun dalam bermedia sosial, seorang Muslim harus menulis status yang positif dan bermanfaat kepada orang lain.
“Jangan hanya curhat dan mengeluh di media sosial,” kata Dosen di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia itu.
Keempat, mematuhi adab komunikasi dan menyebarkan berita. Seorang Muslim harus menggunakan adab dan akhlak yang mulia dalam bermedia sosial. (Muchlishon Rochmat)