Nasional

Badan Kesejahteraan Masjid Kemenag Siapkan Rakernas September Mendatang

Rab, 23 Agustus 2023 | 06:00 WIB

Badan Kesejahteraan Masjid Kemenag Siapkan Rakernas September Mendatang

Dari kiri ke kanan: Kasubdit Akmal Salim, Kornas Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, Staf Ahli Menag Prof Abu Rochmad, dan Direktur Urais Binsyar H Adib saat pembukaan pra Rakernas BKM Kemenag di Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam. (Foto: Humas Bimas Islam Kemenag)

Jakarta, NU Online
Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) adalah lembaga semi resmi yang dibentuk oleh Kementerian Agama untuk meningkatkan peran dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan sarana pembinaan umat Islam. BKM Kemenag akan menggelar Rakernas tepatnya pada pekan kedua September mendatang.


Hal tersebut dikatakan Ketua Harian BKM, H Adib, yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais & Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag pada pembukaan Pra Rakernas BKM 2023 di Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.


"Kegiatan ini didesain dalam rangka mempersiapkan bahan-bahan dan materi-materi yang akan dibahas di Rakernas BKM September mendatang," kata Adib mengawali sambutan.


Dalam rangkaian pra-Rakernas, lanjut dia, terdapat tiga talkshow. Talkshow pertama dengan narasumber Prof Abu Rohmad (Staf Ahli Menag RI), dan Alissa Qatrunnada Wahid (Majelis Pertimbangan BKM Pusat). "Dilanjutkan pengukuhan BKM Provinsi secara daring oleh Dirjen Bimas Islam besok," ujarnya.


Setelah itu, para pengurus BKM daerah melakukan diskusi dalam rangka mempersiapkan masukan-masukan dalam Rakernas nanti. Jadi, mereka tidak hanya dikukuhkan, tetapi mereka juga akan melakukan musyawarah terkait dengan program-program atau isu-isu terkini mengenai kemasjidan di daerah masing-masing.


"Lalu kita juga akan menghadirkan pembicara khusus terkait dengan persoalan aset BKM. Di situ kita akan hadirkan penulis buku Melacak Banda Masjid yang Hilang. Nah, ini untuk warming up kita terkait betapa pentingnya menata aset BKM yang terpencar di mana-mana," tandasnya.


Kemudian, yang lebih penting dari itu semua pihaknya akan berbicara tentang bagaimana masjid menghadapi tahun politik sehingga ini akan menjadi agenda penting juga nanti dalam Rakernas. Setidaknya ada tiga yang menjadi isu besar dalam revitalisasi BKM melalui pra-Rakernas.


"Maka kita buat tema Masjid Digdaya, Indonesia Maju itu yang pertama bahwa secara umum masjid-masjid kita masih dikelola belum profesional kendati ada beberapa masjid yang sudah cukup bagus dari sisi pengelolaannya," ungkapnya.


Adib menambahkan bahwa masjid secara umum dikelola apa adanya. Ini terbukti bahwa banyak di antara masjid-masjid kita yang dari sisi manajemen masih perlu untuk terus kita sama-sama tingkatkan.


Kedua, masih sering kita lihat dan rasakan masjid menjadi tempat tumbuh suburnya paham-paham intoleran. Apalagi kalau sudah memasuki tahun politik seperti saat ini. Oleh karena itu, penting sekali masjid kita upayakan untuk penguatan dari aspek Moderasi Beragama.


Ketiga, isu besar berikutnya adalah bahwa masjid kita masih banyak yang belum berdaya dan mandiri. Alih-alih memberdayakan masyarakat sekitar, masjidnya sendiri juga belum berdaya dari sisi ekonomi dan dari sisi lain lainnya.


"Maka tiga isu besar inilah yang kita harapkan nanti bisa diperbincangkan sekaligus menjadi bahan Rakernas yang akan kita laksanakan di awal September mendatang," tandas Adib.


Pembukaan dihadiri para staf ahli dan staf khusus Menteri Agama, sejumlah pejabat eselon 2, antara lain Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Zainal Mustamin, Kepala Biro HDI Setjen Kemenag Ahmad Fauzin, Kepala Biro Hukum Ahmad Bahiej. Selain itu, hadir juga perwakilan ormas Islam dan kepemudaan.


Sejumlah tamu undangan tampak khidmat menyimak jalannya pembukaan yang dilanjutkan talkshow dengan narasumber Prof Abu Rohmad (Staf Ahli Menag RI), dan Alissa Qatrunnada Wahid (Majelis Pertimbangan BKM Pusat). Talkshow pertama ini dimoderatori Kasubdit Kemasjidan Direktorat Urais Binsyar Akmal Salim Ruhana.