Khutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Moral, Membangun Generasi Cakap Digital

Kam, 15 September 2022 | 19:15 WIB

Khutbah Jumat: Menjaga Moral, Membangun Generasi Cakap Digital

Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang pentingnya literasi digital bagi generasi muda.

Materi khutbah Jumat ini mengajak kepada umat Islam untuk memperhatikan karakter generasi milenial di era perkembangan informasi dan teknologi yang menjadikan semua hal mudah untuk diakses. Pendidikan karakter harus terus diperkuat agar mereka tidak hanyut dalam degradasi moral yang sangat mudah sekali terjadi di era digital saat ini.

  

Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul ā€œKhutbah Jumat: Menjaga Moral, Membangun Generasi Cakap Digitalā€. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!


Khutbah I

 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŁ‡Ł Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŁŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł°Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡ Ł„ŁŽŲ§Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ€Ł…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŲ§ŲÆŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†. Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł— Ł…ŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŽŲ¬Ł‹Ų§. ŁˆŁ‘ŁŽŁŠŁŽŲ±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ­Ł’ŲŖŁŽŲ³ŁŲØŁŪ— ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŲŖŁŽŁˆŁŽŁƒŁ‘ŁŽŁ„Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų­ŁŽŲ³Ł’ŲØŁŁ‡Ł—Ū— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ł„ŁŲŗŁ Ų§ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁ‡Ł–Ū— Ł‚ŁŽŲÆŁ’ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ł„ŁŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁ’Ų±Ł‹Ų§

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan mulia ini mari kita terus menguatkan komitmen untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah swt. Selain menjadi bekal yang paling baik untukĀ kehidupan akhirat nanti,Ā ketakwaan juga akan menjadi wasilahĀ hadirnyaĀ solusi dan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi dalam mengarungi dunia ini. Allah juga sudah menegaskan bahwa siapa yang bertakwa kemudian bertawakal kepada-Nya, maka akan diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah juga akan mencukupkan hajat dan kebutuhan hidup di dunia.

 

Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran Surat At-Talaq ayat 3:

 

ŁˆŁ‘ŁŽŁŠŁŽŲ±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ­Ł’ŲŖŁŽŲ³ŁŲØŁŪ— ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŲŖŁŽŁˆŁŽŁƒŁ‘ŁŽŁ„Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų­ŁŽŲ³Ł’ŲØŁŁ‡Ł—Ū— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ł„ŁŲŗŁ Ų§ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁ‡Ł–Ū— Ł‚ŁŽŲÆŁ’ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ł„ŁŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁ’Ų±Ł‹Ų§

Artinya: ā€œDan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.ā€

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada momentum khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga para generasi muda atau generasi milenial yang merupakan penerus tongkat estafet peradaban dunia ini. Menjaga di sini bukan hanya berarti menjaga dari sisi jasmani tetapi jugaĀ juga dari sisi rohani, yakni menjagaĀ karakter, kepribadian, dan kesalehan mereka. Hal ini sangat penting karena di era perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini, hal-hal yang bisa mempengaruhi karakter generasi muda juga sangat cepat menyebar seperti virus yang tak tampak oleh mata.

 

Kualitas generasi muda saat ini adalah cerminan peradaban di masa depan. Jika generasi muda saat ini baik, maka baik juga peradaban esok. Sebaliknya, rusaknya karakter para generasi muda adalah pertanda rusaknya peradaban kelak. Sehingga, perlu bagi kita saat ini untuk mendidik generasi muda menjadi generasi yang kuat karakter dan kesalehannya, sampai akhirnya mereka mampu mengemban dengan baik tanggung jawab yang ditinggalkan generasi tua.

 

Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah sehingga cita-cita terwujudnya peradaban mulia bisa saja sirna. Imbauan ini juga tercantum dalam Al-Qurā€™an Surat An-Nisa ayat 9:
Ā 

ŁˆŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŲ®Ł’Ų“ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁˆŁ’ ŲŖŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų®ŁŽŁ„Ł’ŁŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų°ŁŲ±Ł‘ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ Ų¶ŁŲ¹Ł°ŁŁ‹Ų§ Ų®ŁŽŲ§ŁŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’Ū– ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁˆŁ’Ų§ Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł‹Ų§ Ų³ŁŽŲÆŁŁŠŁ’ŲÆŁ‹

Artinya: ā€œDan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.ā€

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Memiliki para generasi muda dengan karakter dan mental yang kuat serta tak gentar dalam melawan kemaksiatan dan kebatilan juga telah dicontohkan dalam Al-Qurā€™an melalui kisah Ashabul Kahfi. Mereka memiliki prinsip dan keyakinan kuat dengan menolak perintah Raja Dikyanus untuk menyembah berhala. TujuhĀ pemuda saleh ini rela mengasingkan diri di dalam sebuah gua selama 309 tahun. Kuatnya karakter dan keimanan mereka dikisahkan Allah kepada Rasulullah untuk menjadi inspirasi umat Islam dalam mencetak dan menjaga para generasi muda. Hal ini termaktub dalam Al-Qurā€™an surat Al-Kahfi ayat 13:

 

Ł†Ł‘ŁŽŲ­Ū”Ł†Ł Ł†ŁŽŁ‚ŁŲµŁ‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŪ”ŁƒŁŽ Ł†ŁŽŲØŁŽŲ£ŁŽŁ‡ŁŁ… ŲØŁŁ±Ł„Ū”Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŪš Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ū” ŁŁŲŖŪ”ŁŠŁŽŲ©ŁŒ Ų”ŁŽŲ§Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§Ł’ ŲØŁŲ±ŁŽŲØŁ‘ŁŁ‡ŁŁ…Ū” ŁˆŁŽŲ²ŁŲÆŪ”Ł†ŁŽŁ°Ł‡ŁŁ…Ū” Ł‡ŁŲÆŁ—Ł‰

 

Artinya, ā€œKami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.ā€

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Posisi strategis dan spesialnya para pemuda yang salehĀ ini juga disebutkan dalam hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa mereka akan menjadi satu dari tujuh golongan yang bakal mendapatkan perlindungan Allah swt pada hari kiamat.

 

Ā Ų¹Ł† Ų£ŲØŁŠ Ł‡Ų±ŁŠŲ±Ų© Ų±Ų¶ŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł†Ł‡ Ł‚Ų§Ł„ŲŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ : Ų³ŁŽŲØŁ’Ų¹ŁŽŲ©ŁŒ ŁŠŁŲøŁŁ„Ł‘ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁŁŁŠ ŲøŁŁ„Ł‘ŁŁ‡ŁŲŒ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ł„Ų§ŁŽ ŲøŁŁ„Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ ŲøŁŁ„Ł‘ŁŁ‡ŁŲŒ Ų§Ł’Ł„Ų„ŁŁ…ŁŽŲ§Ł…Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŁ„ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ“ŁŽŲ§ŲØŁ‘ŁŒ Ł†ŁŽŲ“ŁŽŲ£ŁŽ ŁŁŁŠ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ Ł‚ŁŽŁ„Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ł…ŁŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‚ŁŒ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¬ŁŲÆŁŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŽŲ§Ł†Ł ŲŖŁŽŲ­ŁŽŲ§ŲØŁ‘ŁŽŲ§ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŲŒ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŽŁ…ŁŽŲ¹ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ‚ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ Ų·ŁŽŁ„ŁŽŲØŁŽŲŖŁ’Ł‡Ł Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŽŲ£ŁŽŲ©ŁŒ Ų°ŁŽŲ§ŲŖŁ Ł…ŁŽŁ†Ł’ŲµŁŲØŁŲŒ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ł„ŁŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ Ų£ŁŽŲ®ŁŽŲ§ŁŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ ŲŖŁŽŲµŁŽŲÆŁ‘ŁŽŁ‚ŁŽ ŁŲ£ŁŽŲ®Ł’ŁŁŽŲ§Ł‡Ų§ŲŒ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ Ł„Ų§ŁŽ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŽ Ų“ŁŁ…ŁŽŲ§Ł„ŁŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŁ†Ł’ŁŁŁ‚Ł ŁŠŁŽŁ…ŁŁŠŁ†ŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ Ų°ŁŽŁƒŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ Ų®ŁŽŲ§Ł„ŁŁŠŁ‹Ų§ŲŒ ŁŁŽŁŁŽŲ§Ų¶ŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŲ§Ł‡

 

Artinya, ā€œAda tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah swt pada hari tidak ada naungan kecuali milik-Nya (hari kiamat), yaitu; imam yang adil, pemuda yang hidupnya hanyaĀ untuk beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak wanita yang kaya dan cantik untuk berzina, maka laki-laki itu berkata, ā€˜Aku takut kepada Allah, orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanannya, seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian sehingga matanya meneteskan air mata.ā€ (HR al-Bukhari).

 

Hadits ini memang sangat relevan dengan posisi pemuda yang memang berada pada fase berat dalam kehidupan. Masa muda adalah masa ketika semangat dan tenaga berada pada posisi yang prima. Saat itulah mereka dihadapkan pada banyak tantangan, godaan, dan nafsu untuk melakukan kemaksiatan yang sewaktu-waktu bisa menghantarkan mereka pada posisi salah jalan. Terlebih di era digital yang semuanya bisa diakses tanpa batas waktu dan tempat. Pemuda harus sangat berhati-hati dalam melangkah. Salah dalam mengonsumsi informasi bisa menghantarkannya pada jurang kegelapan di tengah gemilangnya perkembangan teknologi dunia.

 

Oleh karenanya, hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Para pemuda harus dibekali dengan kemampuan menyaring atau memilih nutrisi pendidikan, khususnya pendidikan agama yang benar sehingga tidak menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Pemuda harus menjadi pelaku bukan objek yang terombang ambing oleh perubahan zaman. Para pemuda harus menyadari bahwa kehidupannya bukan hanya di dunia maya dengan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat di sampingnya. Interaksi fisik dengan orang-orang sekitarnya harus terus ditanamkan sehingga kepedulian sosialnya tetap terjaga. Hal ini akan menghindarkan karakter individualis tumbuh di dalam diri mereka.

 

Selain itu penguatan literasi digital juga sangat penting bagi para pemuda. Literasi digital adalah bekal bagi mereka agar mampu menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya.

 

Pentingnya literasi dalam menghadapi fenomena perubahan zaman ini tercermin dalam wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad berupa perintah membaca yang termaktub dalamĀ Al-Qurā€™an Surat Al-Alaq ayat 1-5:

 

Ā Ų§Ł‚Ł’Ų±ŁŽŲ£Ł’ ŲØŁŲ§Ų³Ł’Ł…Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠ Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽ. Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‚ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁ†Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‚Ł. Ų§Ł‚Ł’Ų±ŁŽŲ£Ł’ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲØŁ‘ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŽŁ…Ł. Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠ Ų¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł. Ų¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁ†Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł’

 

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; Yang mengajar (manusia) dengan perantara qalam (pena); Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

 

Maā€™asyiral muslimin rahimakumullah,

Perlu disadari bahwa membaca di sini bukan hanya membaca secara tekstual, yakni mencari informasi, megeja huruf, kata, kalimat, hingga paragraf. Membaca di sini juga bermakna kontekstual, yakni membaca situasi dan kondisi lingkungan serta perkembangan zaman. Era digital saat ini, zaman ketika informasi yang beredar di dunia maya sudah overload (berlebihan), perlu disikapi dengan kemampuan membaca dengan cermat dengan bekal literasi digital (kecakapan digital).
Ā 

Kecakapan dalam menerima atau memproduksi informasi digital merupakan tanggung jawab pemuda sekaligus orang tua secara bersama-sama. Semoga kita bisa memanfaatkan dan memaksimalkan hal positif dari perkembangan zaman ini sekaligus kita bisa mengetahui dan menghindari dampak negatif dari era digitl ini. Amin.
Ā 

Khutbah II

 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£Ł†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ł„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘Ā  ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©ŁĀ 

Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁŁŽŲ§Ų²ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŲŒ ŁŠŁ°Ų£ŁŽ ŁŠŁ‘ŁŁ‡Ų§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ„Ł Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁĀ 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŲ§Ł„Ł‚ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ ŁŁŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹Ł°Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽĀ 

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁŠ Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł

Ā 

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung