Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Asmaul Husna menjadi bacaan penting bagi umat Islam. Banyak keutamaan, manfaat, atau faedah yang bisa diraih dari membaca nama-nama Allah ini. Hal ini apalagi ditunjang dengan pengamalan dalam bentuk sikap sehari-hari, tentu akan bertambah baik keutamaan dan faedah yang diperolehnya.
Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amin Nurhakim mencontohkan sifat Rahman yang artinya Maha Penyayang, maka wujud sikapnya adalah dengan menyayangi seluruh mahluk-mahluk Allah swt, sebagaimana dilansir NU Online dalam Faedah Membaca Asmaul Husna.
Baca Juga
Tabel 99 Asmaul Husna dan Artinya
Syekh Shâlih al-Ja’fari, sebagaimana dikutip Amin, menulis bahwa orang yang berdoa dengan Asma’ul Husna maka telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya.
“Jadi apabila engkau menyebut ar-Rahmân ar-Rahîm, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut al-Lathîf maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya,” tulis Muhammad bin Alwi al-Aidarus sebagaimana dikutip Amin dari Khawwâsh Asmâ` ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât.
Dari situ, jelas bahwa manfaat yang diperoleh dari membaca Asma’ul Husna, seperti dijelaskan Syekh Shâlih al-Ja’fari, adalah sesuai dengan Asma’ yang disebutnya.
Sementarai itu, disebutkan dalam kitab Khawwâsh Asmâ’ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât,Syekh Muhammad bin Alwi al-Aidarus menjelaskan bahwa menyebut Asma’ul Husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan.
“Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan Asma’ul Husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah hutang melainkan Allah tunaikan hutangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan Asma’ul Husna,” tulis Muhammad bin Alwi al-Aidarus sebagaimana dikutip Amin Nurhakim dari kitab Khawwâsh Asmâ` ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât.
Meskipun demikian, Amin menegaskan bahwa faedah merupakan bonus dari zikir yang dibaca, bukan sebuah tujuan utamanya. Zikir merupakan penanda bahwa hati tetap hidup dan mengingat Allah swt.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
3
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
6
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
Terkini
Lihat Semua