Nasional

Atasi Gizi Buruk, LKNU Galang Partisipasi Tokoh Agama

NU Online  ·  Jumat, 2 Agustus 2013 | 04:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mengadakan pertemuan nasional program pencegahan gizi buruk (stunting) di kantor PBNU Jakarta Pusat, Kamis (1/7) sore. Pertemuan kali ini melibatkan para tokoh agama dari lingkungan NU dan beberapa pondok pesantren.<>

Kali ini LKNU membidik wilayah Brebes Jawa Tengah. Selain merupakan daerah pilot project PKH Prestasi (Program Keluarga Mandiri Progresif Atasi Masalah Gizi), Kabupaten Brebes memiliki peringkat Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) paling rendah di Jawa Tengah.

Sebagai langkah awal program, LKNU mengadakan launching dan pertemuan nasional yang diikuti oleh ulama di tingkat nasional. Para tokoh agama diharapkan akan membahas persoalan gizi buruk dan mengeluarkan rekomendasi tertulis yang akan menjadi rujukan bagi tokoh agama di berbagai daerah.

“Tanggung jawab mengatasi persoalan gizi buruk uni bukan hanya tugas lembaga kesehatan dan pemerintah, tetapi juga para tokoh agama,” kata Ketua PP LKNU DR. dr. H Imam Rasjidi sambil menyitir beberapa ayat Al-Qur’an.

Para tokoh agama diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi ibu dan anak melalui berbagai kegiatan dakwah. Misalnya mengkampanyekan secara aktif untuk pencegahan gizi buruk pada 1000 hari pertama umur anak (sejak dalam kandungan sampai dua tahun usia menyusui).

Pertemuan nasional program pencegahan gizi buruk bersama tokoh agama itu juga melibatkan perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), kementerian kesehatan RI, dan TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan).



Penulis: A. Khoirul Anam