As'ad Ali: Demokrasi Liberal Tak Sesuai Budaya Indonesia
NU Online · Rabu, 9 Januari 2013 | 12:30 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As'ad Said Ali mengatakan, demokrasi liberal yang sedang berlangsung di Indonesia tak sejalan dengan nilai dan jati diri bangsa. Sejumlah krisis yang terjadi merupakan dampak dari kondisi ini.<>
"Kita melaksanakan demokrasi yang tidak sesuai dengan budaya kita," katanya dalam Refleksi Awal Tahun PBNU bertema "Visi NU 2013" di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (9/1) sore.
Menurut As'ad, sistem demokrasi di Indonesia seharusnya mengacu pada konstitusi, bukan mengadopsi sistem asing yang belum tentu relevan dengan kultur Tanah Air.
"Akibat dari demokrasi yang seperti itu, maka terjadilah money politic (politik uang), kesemerawutan, dan pemimpin yang tidak kompatibel," imbuhnya.
Demokrasi liberal, sambungnya, juga menunjang leluasanya aktivitas pasar bebas. Dampaknya, keadaan ekonomi dalam negeri tidak menghasilkan suasana yang berkeadilan.
"Otomasis akan merugikan umat NU karena mayoritas mereka ada di kampung, dan ekonomi tidak sampai ke sana," tuturnya.
As'ad menegaskan, perbaikan sistem politik sangat dibutuhkan di Indonesia. Demokrasi sebagai sistem terbaik di antara yang terburuk adalah suatu proses yang tak akan pernah usai.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penuils : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua