Jakarta, NU Online
Berawal dari hobi suka makan, Arief Setyawiyoga tak menyangka bakal terjun ke dunia bisnis kuliner tradisional. Saat ini pria paruh baya kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini mengembangkan bisnis tempe, ikan bandeng, dan minuman herbal berbahan dasar jahe.
Berangkat dari hobinya tersebut, Arief kerap melakukan wisata santap kuliner. Ia melihat bisnis kuliner tradisional banyak digemari masyarakat kota, bukan hanya di lingkungan perdesaan. Kemudian pria yang saat ini tinggal di Kota Serang, Banten ini mencoba membuka usaha tempe.
“Saya mulai berpikir bagaimana melakukan inovasi produk tempe. Akhirnya saya mencoba tempe dengan berbagai varian rasa, termasuk mengembangkan tempe mendoan juga,” ujar Arief, Kamis (9/8) dalam acara halal bi halal dan harlah ke-7 Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di Gedung PBNU Jakarta.
Menurut salah seorang anggota HPN ini, tantangan produk tempe dengan banyak varian rasa ini ialah bagaimana menggabungkan ragi dengan bahan dasar rasa tempe agar tempe berhasil terbentuk dan tidak rusak.
Lalu, karena dirinya tinggal di pesisir Serang, ia juga mencoba produk laut yaitu ikan bandeng. Namun, berbeda dengan produk pada umumnya. Ia mengemas ikan bandeng dalam bentuk sate. Sama seperti produk tempe dan mendoan, sate bandeng khas Arief juga tersedia berbagai varian rasa.
Tak hanya berhenti di produk kuliner tradisional, Arief memproduksi minuman herbal berbahan dasar jahe. Nampaknya, inovasi rasa menjadi pokok pemikiran Arief dalam mengembangkan produk-produknya.
Saat ini, Arief memiliki lapak dengan branding Warunge Aisyah dan Ginger ManIac. Warunge Aisyah untuk produk-produk tempe, mendoan, sate ikan bandeng. Adapun Ginger ManIac untuk produk minuman jahenya.
Raih Tiga Rekor MURI
Atas inovasinya itu, Arief diganjar Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk produk-produknya. Rekor MURI tersebut diraihnya untuk kategori: tempe dengan varian rasa terbanyak, sate bandeng dengan varian rasa terbanyak, dan tempe mendioan dengan varian rasa terbanyak.
Varian rasa yang dikembangkan Arief untuk produk tempenya ialah Spesial Cheese, Spesial Melted Cheese, Spesial Garlic, Spesial Blackpepper, Spesial Hot Chilli, Original.
Dari tempe dengan berbagai varian rasa inilah lahirlah produk baru yaitu Tempe Mendoan Aisyah dengan berbagai varian rasa, yang dibalut dengan Tepung Bumbu Aisyah.
Kemudian, ikan bandenga di tangan Arief Setyawiyoga dilahirkan berbagai varian rasa baru dari sate bandeng yang telah ada di kota Serang sehingga oleh MURI Sate Bandeng Aisyah diakui untuk mendapatkan Rekor MURI dengan kategori Sate Bandeng Dengan Varian Terbanyak.
Varian Sate Bandeng Aisyah yang sudah dibuat oleh Bapak Arief Setyawiyoga adalah: Original, Spesial Rempah, Spesial Sambal Cabe Merah, Spesial Sambal Cabe Hijau.
“Varian rasa lainnya akan segera menyusul hadir untuk memenuhi keinginan pelanggan Warunge Aisyah dan Ginger Maniac,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, proses ini tidak akan berhenti. Pada hari ini (kemarin), selain di Gedung PBNU, Warunge Aisyah dan GingerManiac juga membagi-bagi Tempe Mendoan Gratis bersamaan dengan soft launching 3 (tiga) Resto dan Cafe yang ada di 3 (tiga) kota yaitu: Jalan Bhayangkara Kota Serang, Banten, Jalan Caman Raya, Jatibening Bekasi, Jawa Barat, Jalan Merpati Kota Tegal, Jawa Tengah. (Fathoni)