Apa Saja Indikator Pesantren Sehat? Ini Penjelasannya
NU Online · Senin, 21 November 2016 | 00:07 WIB
Kondisi bersih dan sehat menjadi keharusan di lingkungan pondok pesantren. Tujuannya agar para santri, pengasuh, dan seluruh keluarga besar pondok pesantren hidup dalam suasana dan keadaan yang sehat. Lalu apa saja indikator atau tanda pondok pesantren yang sehat?
Wakil Ketua LK PBNU Zulfikar As’ad atau yang acap disapa Gus Ufik, menjelaskan indikator pesantren yang sehat terdiri dari indikator utama dan indikator tambahan.
“Yang termasuk indikator utama adalah seluruh keluarga pondok pesantren terbiasa makan buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik, dan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyakit,” terang Gus Ufik di depan peserta Lokakarya “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Pesantren Sehat” di Pondok Pesantren Darul Ulum, Sabtu (19/11) akhir pekan kemarin.
Gus Ufik menambahkan aktivitas fisik yang dimaksud bisa berbentuk olah raga, jalan kaki, maupun kegiatan sehari-hari seperti menyapu.
“Aktivitas fisik tidak harus dilakukan lama-lama dalam sekali kegiatan. Bisa lima belas atau tiga puluh menit sekali beraktivitas, tapi dilakukan secara rutin,” terangnya.
Adapun indikator tambahan terkait kepada bersihnya lingkungan pesantren yang meliputi udara, sampah, saluran air, air minum, mandi cuci kakus (MCK), ventilasi, dan pencahayaan.
“Selain itu pesantren yang sehat juga menyediakan kawasan tanpa merokok, pusat promosi kesehatan, dan adanya pos kesehatan pesantren (Poskestren),” kata pria yang juga Ketua Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU).
Pesantren sehat menjadi bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hal ini selaras dengan program LK PBNU yang bertanggungjawab menjalankan kebijakan PBNU di bidang kesehatan dan melaksanakan fungsi pembinaan pada Lembaga Kesehatan di tingkat Pengurus Wilayah.
Germas, kata Gus Ufik, dicanangkan pada 15 November 2016 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI di Yogyakarta. Pencanangan Germas atas prakarsa Presiden RI dan merupakan wujud gerakan revolusi mental bidang kesehatan untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan perilaku tidak sehat. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua