Nasional

Ansor: Aswaja Islam yang Tak Gampang Sesat-Menyesatkan

NU Online  Ā·  Senin, 26 Oktober 2015 | 03:00 WIB

Pasaman Barat, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor akan senantiasa setia menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini sesuai dengan komitmen kebangsaan Ansor yang dibangun sejak kelahirannya.
<>
Demikian diungkapkan instruktur Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Khairul Anwar, Ahad (25/10) dinihari pada Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) yang diselenggarakan PC GP Ansor Kabupaten Pasaman Barat. PKD perdana ini diikuti 40 peserta dan bertempat di Wonosari Jorong Bancah Kariang, Nagari Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Menurut Khairul Anwar, selain Ansor memiliki komitmen yang jelas dan tegas terhadap kebangsaan Indonesia, juga memiliki komitmen terhadap Islam Ahlussunnah wal Jamaah. "Ansor selalu menjaga Islam Ahlussunnah wal Jamaah dengan tradisinya yang sudah ada di tengah masyarakat. Bukan Islam yang dengan gampang sesat-menyesatkan kelompok yang tidak sepaham. Ansor mensyiarkan Islam yang mementingkan dialog, bukan Islam yang diwarnai dengan kekerasan," kata Khairul.

Khairul menambahkan, di tengah derasnya serbuan budaya, pemikiran dan paham yang ditayangkan televisi, harus ada gerakan untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan. "Mereka yang aktif dan menjadi kader Ansor, adalah mereka yang memiliki komitmen untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan tersebut," kata Khairul.

Menurut Khairul, dari semangat peserta PKD di Kabupaten Pasaman Barat, diyakini mampu untuk turut serta menjaga keutuhan NKRI dan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang berada di Jakarta tidak mampu sendirian menjaga keutuhan NKRI dan Islam Aswaja ala NU tersebut. Sehingga perlu keterlibatan sahabat-sahabat di daerah-daerah untuk bergandengan tangan.

"Menjadi kader dan pengurus Ansor harusĀ  menjadi perjuangan dan panggilan jiwa. Karena menjadi kader Ansor bukan untuk gagah-gagahan," kata Khairul.

Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pasaman Barat Djafrinal Efendi menyebutkan, PKD bertujuan untuk konsolidasi organisasi, menanamkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, serta memenuhi tuntutan organisasi bahwa semua pengurus PC GP Ansor harus mengikuti PKD. PKD ini merupakan yang pertama dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat, sejak pemekaran menjadi kabupaten sendiri yang terpisah dari Kabupaten Pasaman 11 tahun lalu.

"Minat generasi muda di Kabupaten Pasaman Barat menjadi kader Ansor cukup tinggi. Banyak yang minta untuk dapat diikutkan menjadi peserta PKD, namun panitia terpaksa membatasinya sesuai dengan kapasitas satu kali pelatihan," kata Djafrinal.

PKD berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (24-25/10/2015) dengan instruktur dari PP Gerakan Pemuda Ansor dan Pimpinan Wilayah Propinsi Sumatera Barat. (Armaidi Tanjung/Mahbib)