Nasional

Alissa Wahid: Jadikan BKM Rumah Bersama untuk Memakmurkan Masjid

Rab, 23 Agustus 2023 | 15:15 WIB

Alissa Wahid: Jadikan BKM Rumah Bersama untuk Memakmurkan Masjid

Ketua PBNU Alissa Wahid saat berbicara dalam Pra-Rakernas BKM Kemenag di Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam. (Foto: Humas Bimas Islam Kemenag)

Jakarta, NU Online
Ada dua pesan penting yang mengemuka dalam Talkshow I pada Pra-Rakernas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang diinisiasi oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais & Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Selasa (23/8/2023) malam.


Pertama, agar para pengurus BKM menjadikan organisasi ini sebagai rumah bersama. Pesan ini disampaikan Alissa Qatrunnada Wahid sebagai anggota Majelis Pertimbangan BKM Pusat.


"Saya ingin BKM ini menjadi rumah bersama berbagai unsur untuk memakmurkan masjid. Agar kehadirannya mampu membersamai proses kian makmur dan berdayanya masjid-masjid di seluruh Indonesia," tuturnya.


Karena ini Pra-Rakernas, lanjut Alissa, sebelum berbicara tentang masjid itu sendiri, terlebih dahulu perlu menempatkan posisi BKM di mana dan Rakernas akan dibawa ke mana. Pasalnya, Rakernas pada September2023 nanti akan menentukan kita mau mewujudkan apa melalui BKM.


"Bahkan, bukan hanya BKM-nya. Tetapi, justru dampak dari organisasi ini bagi umat. Jadi, saya ingin berbicara tentang bagaimana menyusun langkah dan strategi yang perlu kita perhatikan," ujar putri sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.


Sebab, lanjut Alisa, tugas para peserta pada hari ini sampai lusa adalah mempersiapkan bahan Rakernas. Harapannya, sepulang dari Rakernas nanti para pengurus dan semua orang memiliki pemikiran yang jelas tentang rencana apa saja yang hendak diwujudkan, jelas derap langkah yang seirama.


"Tagline atau motto dari program Masjid Digdaya, Indonesia Maju itu berat sekali. Ya, kita akui bahwa mendigdayakan masjid itu berat. Apalagi dihubungkan dengan Indonesia Maju. Oleh karena itu, saya lebih melihat bahwa apa yang kita lakukan melalui BKM itu menata masjid. Dari menata masjid setidaknya kita berkontribusi untuk menata Indonesia," kata Alissa.


Ajang silaturahim takmir
Pesan penting kedua dari Staf Ahli Menteri Agama, Prof Abu Rochmad, yang menyebut bahwa Menag Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar menjadikan BKM sebagai ajang silaturahim takmir. Dengan bersilaturahim, diharapkan bisa bersama-sama mensejahterakan masjid dan umat.


"Arahan dari Pak Menteri jelas sekali bahwa kita harus menghidupkan BKM sebagai ajang silaturahmi dan berkumpulnya para takmir masjid dan mushala. Agar para pengurus bisa bersama-sama mensejahterakan masjid dan umat. Sebaliknya, umat juga mendapatkan manfaat dari kesejahteraan masjid itu sendiri,” ungkapnya.


Setelah kegiatan semacam ini, nanti disambung dengan raker secara bergelombang untuk BKM di provinsi dan kabupaten/kota. Bahkan, di beberapa provinsi telah menyentuh di kecamatan dan desa.


"Saya berharap kita semua mulai bersama-sama bergerak melakukan sesuatu agar keberadaan masjid dan pemanfaatannya itu tidak hanya digunakan untuk ibadah semata. Namun, bisa tersambung dengan instansi lain di daerah,” kata Prof Abu.


Program BKM, lanjut mantan Plt Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag ini, nanti bisa disambungkan dengan misalnya yang terkait dengan pelatihan-pelatihan kita sambungkan dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) yang ada di 14 provinsi.


Untuk pendanaannya, lanjut dia, akan disambungkan dengan BAZNAS kabupaten/kota hingga provinsi. Menurutnya, ini juga termasuk bagian dari Islamic ecosistem yang di dalam program Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah juga menjadi bagian dari target agar masjid betul-betul mendukung pengembangan keuangan syariah.


“Jadi, BKM yang dibayangkan oleh pimpinan (Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas), termasuk saya, akan menjadi satu organisasi besar yang bisa memberi manfaat bagi pengembangan dan pengelolaan masjid. Sekaligus juga masyarakat mendapat manfaat dari masjid yang mulai bergerak dan berdaya, termasuk dalam konteks politik,” ungkapnya.


Hadir dalam Pra-Rakernas para pengurus BKM Pusat dan para undangan dari ormas Islam. Kegiatan ini dijadwalkan dilaksanakan tiga hari, Selasa-Kamis, 22-24 Agustus 2023 di Merlynn Park Hotel Jl KH Hasyim Ashari No 29, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.