AJI Indonesia: Sangat Membahayakan Media Provokator Antikeberagaman
NU Online · Senin, 2 Mei 2016 | 01:06 WIB
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam media-media yang tidak mengedepankan toleransi dan keberagaman lantaran bertentangan dengan kode etik jurnalistik, demikian disampaikan Suwarjono, Ketua Umum AJI Indonesia, di Jakarta, Ahad (1/5).
"Antidiskriminasi seharusnya dibangun karena kode etik jurnalistik jelas. Kita harus mengedepankan toleransi terhadap seluruh pihak. Jurnalis itu independen, tidak boleh berpihak hanya kepada satu pihak," ujar Suwarjono.
Ketua Umum AJI Indonesia itu menilai, sangat membahayakan jika ada media kemudian jurnalis menjadi partisan dengan satu kelompok dan menjadi pengompor atau pengobar semangat kebencian terhadap kelompok lain.
"Itu yang kita kecam, karena ada kecenderungan di beberapa tahun terakhir ini, isu intoleransi dan diskriminasi itu menguat, antikeberagaman itu menguat, berbeda sedikit saja mereka serang," kata dia lagi.
Sikap AJI, menurut Suwarjono, segaris dengan Pancasila. "Kita mendorong namanya kebhinekaan sebagaimana yang ada dalam Pancasila. Tapi bukan hanya sekadar itu, soal dasar Pancasila sebenarnya sudah final, dan seharusnya penyelenggara negara juga bisa menjamin," demikian Suwarjono. (Gatot Arifianto/Mahbib)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua