Ahmad Tohari: Sarjana Kurang Baca, Sarjana Pas-pasan
NU Online · Senin, 8 Mei 2017 | 07:40 WIB
Orang pintar memiliki harga yang tinggi. Untuk meraih harga yang tinggi, seseorang harus rajin membaca. Suka membaca adalah syarat orang menjadi pintar.
Demikian diungkapkan oleh sastrawan Ahmad Tohari dalam acara Gerakan Budaya Baca Masyarakat Banyumas (Gebyarmas) yang diadakan oleh Fokus Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Kabupaten Banyumas, di Kampus IAIN Purwokerto, Jawa Tengah, Ahad (7/5).
"Menteri luar negeri pertama Indonesia, Agus Salim. Dia bukan dari kalangan sekolah tinggi, tapi menguasai tujuh bahasa, belajar secara otodidak," kata pria asal Jatilawang, Kabupaten Banyumas ini.
Ahmad Tohari mengajak masyarakat untuk gemar membaca agar berpengetahuan luas. Sebab kurangnya pengetahuan, menurutnya, merupakan salah satu faktor orang kecil harganya.
"Kalau kurang membaca, meski dia sarjana, pasti jadi sarjana yang pas-pasan, harganya umum atau rata-rata," lanjutnya.
Selain itu, Ahmad Tohari juga menyoroti orang yang berpenghasilan pas-pasan tapi maniak rokok. "Seandainya uangnya buat membeli buku, itu investasi pengetahuan, memodali ilmu pengetahuan," tadasnya.
Tohari juga berpesan kepada generasi muda untuk menggunakan teknologi informasi yang telah maju sebagi alat untuk melakukan pengembangan diri. Sedangkan bagi orang tua diharapkan bisa mencukupi kebutuhan bacaan anak-anak mulai sejak dini. (Kifayatul Akhyar/Mahbib)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua