Nasional

Agustus, Mbah Moen: Bulan Muhammad Diutus dan Indonesia Merdeka

NU Online  ·  Selasa, 7 November 2017 | 05:00 WIB

Tangeran Selatan, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair menjelaskan, Agustus adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam karena pada bulan itu Muhammad diutus menjadi seorang nabi dan rasul. Selain itu, bulan Agustus juga menjadi spesial bagi bangsa Indonesia karena pada bulan itu Indonesia merdeka. 

“Kapan pertama kali Nabi diutus? bulan Agustus. Sama. Kapan proklamasi (kemerdekaan Indonesia)? bulan Agustus,” kata Mbah Moen saat memberikan ceramah dalam acara Doa dan Dzikir Bersama yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan (PCNU Tangsel) di Halaman Polres Tangerang Selatan, Senin (6/11) malam.

Manurut kiai yang ahli sejarah itu, Bangsa Arab menggunakan bulan untuk menentukan tanggal, bulan, dan tahun. Sedangkan, Indonesia menggunakan matahari. Uniknya, jika dihitung maka tanggal Muhammad diutus dan Indonesia merdeka itu sama tetapi berbeda.

“Pertama kali Nabi diutus tanggal delapan bulan Agustus (atau) tujuh belas Ramadlan. Bangsa Indonesia merdeka tujuh belas Agustus (atau) delapan Ramadlan. Bedo tapi podho, podho tapi bedo (berbeda tapi sama, sama tapi berbeda),” jelasnya.  

“Kalau kita memperingati Agustus (kemerdekaan Indonesia), sama dengan memperingati kapan nabi diutus,” lanjutnya.

Bulan Oktober

Mbah Moen mengatakan, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad pada dua puluh dua Oktober. Lalu kemudian, tanggal ini ditetapkan oleh pemerintah menjadi Hari Santri Nasional yang diperingati dengan sangat meriah oleh para kaum santri.

“Bangsa Indonesia tanggal dua puluh dua itu Resolusi Jihad, akhirnya sepuluh November hari pahlawan,” ucapnya.

Sedangkan pada bulan Oktober juga, imbuh Mbah Moen, Nabi Muhammad untuk pertama kalinya tiba di Madinah untuk berhijrah. Tanggal satu Oktober Nabi Muhammad membangun Masjid Quba’, dan kemudian sampai di Madinah pada pertengahan bulan Oktober.

“Nabi hijrah bulan September, Oktober sampai Madinah,” ujarnya. (Muchlishon Rochmat)