Nasional

Ada Rencana Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia, Gus Yahya: NU Akan Ikut Menyambut

Jum, 22 Maret 2024 | 11:00 WIB

Ada Rencana Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia, Gus Yahya: NU Akan Ikut Menyambut

Gus Yahya bersama jajaran PBNU yang lain menggelar konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyambut baik rencana lawatan pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus ke Indonesia.


“NU akan ikut menyambut sebagai tamu kehormatan dengan segala kebesaran yang menjadi atribut dari Paus Fransiskus,” katanya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2024).


Gus Yahya mengaku akan menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia meskipun belum secara resmi diajak berbicara terkait hal ini. Ia menegaskan, NU siap menyambut Kepala Negara Kota Suci Vatikan itu ketika tiba di Indonesia nanti.


“Kami belum secara resmi diajak berbicara mengenai hal ini. Kami tidak tahu apakah Paus ada agenda yang khusus terkait NU atau tidak, kami tidak tahu. Kami menyambut baik, selamat datang di Indonesia ketika tiba di Indonesia nanti,” papar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengonfirmasi bahwa rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sudah berdengung sejak beberapa tahun lalu, tetapi tertunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.


“Sebetulnya kan, Paus mau berkunjung sejak 2020, tapi batal karena pandemi. Sejak itu, rencana kunjungan tersebut tetap on,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.


Meski demikian, Iqbal belum bisa memastikan jadwal pasti kunjungan tersebut. Kemlu berharap junjungan tersebut bisa segera terlaksana.


“Tapi kita belum menentukan waktu persisnya kunjungan itu. Sekarang kita sedang bahas tanggal kunjungan yang baru. Kita harapkan bisa terlaksana secepatnya,” jelasnya.


Sebelumnya, PBNU sempat menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk menghadiri Forum Keagamaan G20, Religion of Twenty (R20) di Bali, 2-3 November 2022 lalu. Namun, Paus Fransiskus belum bisa menghadiri secara langsung baik secara fisik maupun virtual di dalam forum pertemuan para tokoh dan pemimpin agama dunia itu.


Sebagai gantinya, Paus Fransiskus mengirim surat resmi yang dibacakan Nunsius Apostolik/Dubes Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo. 


Dalam surat tersebut, Paus Fransiskus menegaskan bahwa urusan transendensi yang berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan, agama, atau keyakinan, tak bisa berhenti hanya sebagai urusan pribadi, tetapi juga perlu ambil bagian dalam diskursus dinamika dunia.