Jakarta, NU Online
Pawai budaya yang diselenggarakan TK Kartika V di Probolinggo dalam rangka HUT Kemerdekaan RI menggegerkan. Pasalnya mereka menampilkan anak-anak dengan dipersenjatai replika senjata laras panjang dan dibawa oleh anak-anak bercadar dengan seragam serba hitam, mirip para Jihadis ISIS di Timur Tengah.
Terjadi klarifikasi dari TK tersebut yang berada di bawah naungan Kodim 0820 Probolinggo bahwa hal ini merupakan ketidaksengajaan dan hanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekolah.
Menanggapi hal itu, Fatayat NU sebagai organisasi pemudi NU menyatakan keprihatinan. "Kegiatan seharusnya berada dalam pengawasan sekolah, penyelenggara dan penanggungjawab lembaga tersebut," kata Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini dalam rilis yang diterima NU Online, Ahad (19/8).
Selain itu, Fatayat NU juga mengimbau kepada Aparat Kepolisian untuk melakukan pengusutan pada acara tersebut mengapa panitia penyelenggara lengah membolehkan atribut kekerasan simbol yang notabene digunakan gerakan terorisme digunakan anak-anak
Fatayat NU meminta evaluasi secara menyeluruh tentang materi dan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam di Tingkat PAUD dan TK. "Agar tidak melenceng dari nilai-nilai keislaman yang moderat, tawasuth, tawazzun, tasamuh dan itidal dalam transformasi baik dalam lembaga pendidikan dan masyarakat sehingga relevan dengan nilai keindonesiaan, Pancasila dan NKRI," kata Anggia.
Imabuan juga diserukan kepada seluruh anggota Fatayat yang tersebar mengabdi di berbagai lembaga pendidikan dasar, menengah dan tinggi untuk istiqamah menyampaikan ajaran islam rahmatan lil alamin. "Kader Fatayat NU (yang menjadi tenaga kependidikan) harus waspada dan berhati-hati dalam menyampaikan pembelajaran agar lembaga pendidikan tidak mudah tersusupi unsur terorisme dan radikalisme," pungkasnya. (Red: Kendi Setiawan)