Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama kini memiliki senam tersendiri untuk sarana kebugaran murid-muridnya. Senam tersebut bernama Senam Islam Nusantara. Semula diberi nama senam NU, tapi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengusulkan Senam Islam Nusantara. Usul tersebut diterima.
Pencipta Senam Islam Nusantara, Muslih, senam itu memiliki beberapa gerakan. “Gerakan ini meliputi tiga tahapan mulai gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan,” katanya di kantor Redaksi NU Online, gedung PBNU, Jakarta pada Kamis (8/12).
Ia menambahkan, pada pemanasan meliputi gerakan kepala, leher, bahu, tangan, dada, perut dan kaki. Pada gerakan inti, ada gerakan membasuh muka, membasuh tangan, membasuh kaki, yang terakhir gerakan awal shalat.
Visual gerakan awal shalat, kata dia, terdiri dari takbiratul ihram sampai ruku’. “Ini yang membedakan senam ini dengan senam-senam lain,” kata Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Ranting Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Menurut dia, mengambil gerakan awal shalat adalah upaya LP Ma’arif NU untuk mengingatkan anak-anak atau siapa saja melakukan senam tersebut akan kewajiban shalat lima waktu.
Senam tersebut diiringi dengan nyanyian tentang NU oleh vokalis top Didi Kempot. “Lirik tersebut mengatakan lambangnya NU bumi, buntang sembilan yang ada talinya," tambah Ketua Lembaga Perekonomian NU Kabupaten Semarang ini.
Adapun iringan musiknya, kata dia, merupakan campuran dari alat musik rebana, unsur musik Melayu, dan musik tradisi Jawa atau campursari.
Senam Islam Nusantara diluncurkan di Ambarawa, Jawa Tengah pada Ahad (25/9). Peluncuran yang dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi tersebut mempraktikkan senam itu bersama ribuan masyarakat. (Abdullah Alawi)