Nasional

68 Komunitas Gusdurian Bantu Warga Terdampak Covid-19 Sejak Pandemi

Rab, 8 September 2021 | 01:00 WIB

68 Komunitas Gusdurian Bantu Warga Terdampak Covid-19 Sejak Pandemi

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid saat memberikan sambutan dalam Konser Amal Indonesia Pulih, Selasa (7/9/2021) malam. (Foto: tangkapan layar Gusdurian TV)

Jakarta, NU Online

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menuturkan bahwa sejak awal Maret 2020, sebanyak 67 komunitas Gusdurian di seluruh Indonesia dan 1 komunitas Gusdurian di Malaysia telah menyalurkan bantuan untuk warga terdampak Covid-19.


Mereka adalah para tulang punggung keluarga yang kehilangan penghasilan, anak-anak yatim dan piatu karena orang tuanya wafat setelah terinfeksi Covid-19, serta masyarakat yang berada di pulau-pulau terpencil sehingga sulit menjangkau layanan atau fasilitas kesehatan. 


“Sekarang kita punya ambulans laut yang dipersembahkan kepada masyarakat di Kepulauan Sumenep, Jawa Timur. Kita punya gawai yang kita kirimkan kepada anak-anak sekolah yang membutuhkan gawai itu untuk bisa bersekolah secara daring,” ujar Alissa dalam Konser Amal Indonesia Pulih, Selasa (7/9/2021) malam.


Para relawan dari Gusdurian itu mengirimkan atau menyalurkan bantuan kepada saudara-saudaranya hingga ke daerah-daerah luar Jawa, seperti Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua. Semua bantuan itu bisa tersalurkan berkat uluran tangan para donatur. Sebab, kata Alissa, Gusdurian tidak pernah punya uang. 


Alissa lantas mengisahkan kejadian masa lalu saat minta dibelikan sepeda motor oleh bapaknya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun, Gus Dur mengaku sedang tidak punya uang sehingga tak sanggup memenuhi keinginan putri sulungnya itu. 


Sejurus kemudian, Alissa melihat ada uang yang disimpan sang bapak di dalam laci. Lalu Gus Dur seketika menjawab, “Itu uang masyarakat dititipkan kepada bapak dan harus diserahkan kepada masyarakat. Itu bukan uang bapak, Nak.”


“Itu yang beliau sampaikan pada waktu itu kepada saya,” tambah Alissa. Ia lantas mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki kemampuan lebih untuk menitipkan hartanya melalui Gusdurian Peduli untuk membantu warga yang sedang membutuhkan bantuan akibat terdampak oleh pandemi Covid-19.


“Titipkanlah sedikit yang dimiliki untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran kasih sayang kita. Jumlah tidak masalah. Karena kalau kita bersama-sama maka kita bisa mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk kita salurkan kepada mereka yang membutuhkan. Jangan lupa, Gus Dur sudah meneladankan saatnya sekarang kita meneruskan,” pungkas Alissa.


Sebagai informasi, konser amal ini dibuka oleh penampilan duet Musisi Trie Utami dengan Gitaris Dewa Budjana membawakan lagu Ibu Pertiwi. Kemudian dilanjut dengan pembacaan puisi berjudul ‘Dewa Maut’ oleh sastrawan Hanna Fransisca. 


Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Quraish Shihab menghadiri acara ini secara virtual dan menyampaikan kenangan-kenangan ketika sedang menempuh pendidikan di Al-Azhar, Kairo, Mesir bersama Gus Dur. 


Lalu secara bergantian, acara ini diisi dengan sajian hiburan musik dari para musisi papan atas. Kemudian ada penampilan komedi dari duo pelawak tunggal asal Indonesia Timur Arie Kriting dan Mamat Al-Katiri.  


Acara ditutup dengan pembacaan puisi doa oleh Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri dan persembahan lagu berjudul Tuhan Sehatkan Kami dari Iwenk Musisi Jalanan Center (MJC). 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad