Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Psikolog Keluarga Nurmey Nurulhaq membagikan empat strategi digital agar anak kritis konsumsi konten digital. Keempat strategi ini menurutnya sangat penting diterapkan terutama kepada anak yang kecanduan gawai (gadget).
“Pertama, mengenalkan teknologi sesuai kebutuhannya. Karena masing-masing anak memiliki kecenderungan berbeda terhadap gadget. Dari mulai yang sekadarnya sampai yang benar-benar adiktif,” kata Ning Rully lewat pesan digital yang diterima NU Online, Kamis (18/8/2022).
Kedua, lanjut dia, memperbanyak aktivitas interaktif. Orang tua dapat membuat anak-anak lebih aktif dengan berbagai aktivitas bersama seperti membaca buku, menanam tanaman, dan olah raga untuk mengurangi waktu anak-anak di depan layar.
“Penyebab utama anak kecanduan gadget yaitu karena ketiadaan interaksi atau aktivitas antara orang tua dan anak,” tegas Ning Rully.
Selain memperbanyak aktivitas dan interaksi dengan anak, dia juga menyarankan orang tua untuk membuat semacam kesepakatan dengan anak dalam menggunakan gadget. Orang tua dapat memberikan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi sekaligus membangun relasi/kedekatan dengan anak.
“Orang tua dan anak bersepakat membuat perjanjian screen time sambil sesekali menemani mereka untuk mengetahui apa saja yang diaksesnya di internet,” jelas anggota Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(LKK PBNU) itu.
Selanjutnya, ia menyebutkan hal yang menjadi prioritas dalam mendidik anak di era digital, yakni sikap demokratis. Pola asuh ini berupaya membantu anak agar bersikap kritis terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari era digital.
“Pola authoritative ini bisa dibilang komponen penting dalam parenting di era digital. Karena anak zaman sekarang kan tidak bisa langsung dilarang dengan kata (tidak boleh ini dan itu),” ungkap Ning Rully.
Secara khusus ia memaparkan beberapa manfaat dari pola asuh demokratis pada anak. Pertama, mengajarkan anak bertanggung jawab. Kedua, membangun kemandirian anak.
“Anak akan menjadi sosok yang mandiri, dan juga memiliki sifat percaya diri hingga mampu mengambil keputusan,” paparnya.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua