Nasional

10.910 Keluarga Terdampak Covid-19 Terima Bantuan LPBINU

Sen, 21 Desember 2020 | 22:00 WIB

10.910 Keluarga Terdampak Covid-19 Terima Bantuan LPBINU

Salah satu penyaluran bantuan LPBINU. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Untuk mendukung ketahanan ekonomi dan pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) melakukan distribusi paket bahan pokok makanan kepada masyarakat. Para penerima diprioritaskan masuk kategori 'yang paling terdampak Covid-19 dan belum menerima bantuan dari pemerintah dan pihak lain di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Bali dan NTB.

 

Adapun penerima bantuan sebanyak 10.910 keluarga di 121 RW, di 20 desa, di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang, Kota Kediri, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Lombok Barat.

 

Pembagian paket bahan pokok makanan ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Lokal dan Kelompok Kerja program Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi (PKMM) Covid-19 dan Adaptasi Tatanan Baru bekerjasama dengan toko-toko di daerah setempat. Program PKMM sendiri dilaksanakan oleh LPBI NU didukung oleh DFAT Australia melalui SIAP SIAGA Palladium.


Pemberian bantuan paket bahan pokok makanan tersebut dilaksanakan melalui mekanisme non tunai (BaNTu). Tahapan-tahapan yang dilakukan meliputi identifikasi dan penentuan calon penerima oleh Kelompok Kerja (Pokja) bersama pemerintah desa dan diinput ke dalam data berbasis geospasial. Berikutinya menyiapkan barang bantuan yang dilakukan oleh warung dan toko lokal setelah dilakukan asesmen oleh Pokja berbasis daftar bahan pokok makanan yang telah ditentukan. Lalu, distribusi bantuan dilaksanakan menggunakan mekanisme non tunai dan digital e-voucher di warung dan toko lokal yang terpilih di masing-masing RW.


Muzayyin, Plt Sekretaris Desa Sumberwudi Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan mengatakan program pemberian bantuan paket bahan pokok makanan dengan metode baru ini memudahkan pihak desa membantu Pokja untuk menentukan toko atau vendor penyedia bantuan untuk didistribusikan kepada warga yang terpilih. 

 

Di Provinsi Bali, Made Juartawan, Camat Gerokgak Kabupaten Buleleng, didampingi Nyoman Arnawa, Perbekel Pemuteran menghadiri pembagian bantuan paket bahan pokok makanan kepada masyarakat Desa Pemuteran menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat Desa Pemuteran.

 

Ia berharap bantuan yang diberikan ini bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan ke depan program ini bisa berlanjut tidak hanya di Desa Pemuteran. Adapun jumlah penerima bantuan di Desa Pemuteran sebanyak 1,043 Kepala Keluarga (KK).

 

"Saya sangat bersyukur mendapatkan paket bantuan dari LPBI NU ini. Terimakasih atas kepeduliannya kepada kami meskipun saya sakit bantuan tetap diantar ke rumah," kata Gede Suryada, warga Banjar Dinas Sendang Lapang Desa Pemuteran Kecamatan GerokGak Kabupaten Buleleng yang bantuannya diantar ke rumahnya karena sakit. 
 


Sementara itu, KH Abubakar Abdul Jalil, Ketua PCNU Kota Kediri memberikan apresiasi dan mendukung program ini. Sebelum memberikan bantuan paket bahan pokok makanan, LPBI NU juga telah membagikan fasilitas CTPS portabel, thermogun, serta masker.  Selain itu, LPBI NU juga melakukan pemasangan baliho, poster dan banner untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari wabah Covid-19.

 

M Ali Yusuf, Ketua LPBI NU PBNU menyatakan pemberian bantuan paket bahan pokok ini untuk mengurangi dampak ekonomi selama Covid-19. Bantuan tersebut sejak awal dimaksudkan untuk mengisi gap bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah dan pihak lain. Program ini diharapkan juga dapat mendukung penguatan ekonomi lokal karena benar-benar melibatkan warung/tokol lokal.

 

Selain itu, pemberian bantuan ini menggunakan mekanisme Bantuan Non Tunai (BaNTu) dan digital yang selain transparan dan akuntabel juga lebih dapat menjamin terlaksananya protokol kesehatan. Warga dengan menerapkan protokol kesehatan datang ke toko lalu didata dan mencocokkan wajah menggunakan smartphone setelah itu paket bantuan bisa dibawa pulang.

 

Ali menambahkan, bagi para penerima manfaat yang berhalangan datang ke toko yang ditentukan (lansia, disabilitas, sakit, atau sedang isolasi/karantina). Pokja bersama pemilik toko mengantarkan langsung ke rumah bagi mereka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

 

Editor: Kendi Setiawan