Khutbah

Khutbah Jumat: Renungan Awal Tahun

Rab, 4 Januari 2023 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat: Renungan Awal Tahun

Renungan awal tahun perlu dilakukan agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di tahun baru tersebut. (Ilustrasi: pixabay).

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk bermuhasabah diri atau merenung agar dapat menghadapi tahun baru dengan lebih baik. Harapannya agar kita semua dapat meningkatkan kebaikan dan mengurangi keburukan atas laku yang telah lalu.


Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بَلَغَنَا إِلَى الْعَامِ الْجَدِيْدِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ قَوْلُهُ السَّدِيْدُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Puji syukur kita haturkan kepada Allah swt. Berkat kenikmatan yang diberikan-Nya, kita dapat bertemu di tempat dan majelis yang diberkahi ini untuk beribadah kepada-Nya sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang telah kita terima dari-Nya.


Tak lupa, shalawat dan salam, kita haturkan kepada Nabi Besar Muhammad saw, juga kepada para sahabatnya, pengikutnya, dan semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Amin ya rabbal alamin.


Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Hal itu harus kita persiapkan secara dini. Terlebih, saat ini kita baru saja memasuki tahun baru 2023.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Banyak peristiwa yang telah kita lalui sepanjang tahun 2022 lalu. Ada rasa sedih. Mungkin di antara kita, ada yang ditinggal orang-orang terkasihnya. Ada rasa senang dan bahagia karena cita-cita dan harapannya tercapai di tahun lalu. Ada pula yang kecewa karena banyak momen yang terlewatkan, tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.


Kita juga perlu mengevaluasi atas ibadah yang telah kita jalani selama tahun 2022. Mana yang sudah cukup baik dan perlu dipertahankan, syukur-syukur ditingkatkan. Ibadah apa pula yang masih sangat kurang dan harus diperbaiki di tahun baru ini.


Pun soal keburukan yang telah lalu, di tahun ini, kita harus bisa menghapusnya. Paling tidak, kita berupaya untuk mengurangi sedikit demi sedikit agar pada waktunya nanti, kita tidak lagi berlaku demikian.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Perlunya kita menjadikan masa lalu sebagai pertimbangan itu sudah digariskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 18 berikut.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18)


Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Tafsir al-Qur’an al-Azhim, menjelaskan bahwa maksud dari memperhatikan apa yang telah diperbuat adalah menilai diri sendiri sebelum pada waktunya nanti bakal dihisab, yakni di akhirat. Hal ini guna melihat apa saja yang telah kita siapkan sebagai bekal untuk menghadap kepada Allah swt kelak.


Sebab, kita tentu pernah mendengar bahwa kita harus bekerja keras untuk dunia seakan kita hidup selamanya. Kita juga harus beramal baik untuk akhirat, seakan esok kita akan mati.


Jamaah Jumat yang berbahagia,

Ayat tersebut juga mengingatkan kita akan amal yang telah kita lakukan. Imam As-Shawi dalam Hasyiyah atas Tafsir Jalalain mengatakan, bahwa seluruh amal yang kita perbuat di dunia ini sebetulnya akan tampak balasannya di hari kiamat kelak. Karenanya, Allah swt mengingatkan kita untuk bertakwa dua kali dalam ayat tersebut.


Menurut Imam Al-Qurthubi, takwa pertama mengingatkan kita agar bertobat atas dosa-dosa lalu, sedangkan kedua sebagai pengingat agar takut bermaksiat di masa yang akan datang.


Hal tersebut juga sejalan dengan sebuah hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, dan Imam Ibnu Majah berikut.


الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْأَحْمَقُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى الله الْأَمَانِيَّ


Artinya: “Orang bijak adalah dia yang mengutuk dirinya sendiri dan bekerja untuk apa setelah kematian, dan orang bodoh adalah dia yang mengikuti keinginannya sendiri dan melimpahkan aspirasinya kepada Tuhan.”


Jamaah Jumat yang berbahagia,

Oleh karena itu, mari kita bermuhasabah diri atas apa yang telah kita lakukan pada tahun-tahun lalu, dan mulai kita perbaiki di tahun baru 2023 ini. Dengan begitu, semoga kita bisa memperoleh derajat ketakwaan yang lebih tinggi sehingga di akhirat kelak, kita akan mendapatkan nikmat hakiki dari Allah swt.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ


Ustadz Syakir NF, Imam Masjid Baitul Maqdis Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.