Khutbah

Khutbah Jumat: Pohon sebagai Ibu Manusia

Selasa, 5 Desember 2023 | 19:00 WIB

Khutbah Jumat: Pohon sebagai Ibu Manusia

Ilustrasi: alam (freepik 2)

Pepohonan yang ada di bumi merupakan pendukung utama bagi berlangsungnya kehidupan manusia. Karena itu Islam memerintahkan menanam pepohonan agar bermanfaat bagi manusia. Khutbah Jumat ini mengingatkan kita untuk menanam dan merawat pohon sebaik-baiknya.  

 

Khutbah Jumat ini berjudul: "Khutbah Jumat: Menamam dan Merawat pepohonan". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

  الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

 

Hadirin jamaah Jumat yang mulia

Puji dan syukur pada Allah swt yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan, sehingga bisa melaksanakan shalat Jumat hari ini. Shalawat dan salam pada Rasulullah saw, yang akan mengantarkan kita pada syafaat kelak. Amin. 
 

Selanjutnya, kita dianjurkan untuk selalu bertakwa kepada Allah. Pasalnya, hanya takwa dan iman yang menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak. 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Pohon adalah makhluk hidup yang telah ada di bumi sejak jutaan tahun yang lalu. Pohon memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pohon menghasilkan oksigen yang kita hirup, menyerap karbon dioksida yang kita keluarkan, dan menyediakan tempat berlindung bagi berbagai macam hewan.

 

Pohon memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Pohon menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya, untuk bernapas. Pohon menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.

 

Oksigen yang dihasilkan oleh pohon sangat penting untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Oksigen digunakan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bernapas. Tanpa oksigen, manusia dan makhluk hidup lainnya akan mati.

 

Pohon juga membantu mengurangi polusi udara. Pohon menyerap karbon dioksida dari udara, yang merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dengan menyerap karbon dioksida, pohon membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan menjaga udara tetap bersih.

 

Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian pohon. Kita dapat melakukannya dengan menanam pohon, merawat pohon yang ada, dan menghindari penebangan pohon secara liar. Dengan menjaga kelestarian pohon, kita turut menjaga kehidupan di bumi.

 

Bagaimana tidak? Pohon berperan sebagai paru-paru bumi. Faktanya, pohon berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Oleh karena itu, merawat pohon tetap hidup sangat penting untuk menyelamatkan bumi.

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Merawat dan menanam pohon merupakan bagian penting upaya menjaga alam, dan khususnya bumi, yang diperintahkan dalam Islam. Rasulullah saw bersabda, bahwa manusia dianjurkan untuk merawat bumi sebagai ibu kedua bagi manusia. Rasulullah saw bersabda:

 

اِسْتَقِيْمُوْا وَنِعمَا إِنِ اسْتَقَمْتُمْ، وَحافظُوْا عَلَى الْوُضُوْءِ، فَإِنَّ خَيْر عملكم  الصلاة، وَتَحَفَّظُوْا مِنَ الْأَرْضِ فَإِنَّها أُمُّكُمْ، وَ إنه لَيْسَ مِنْ  احد عَامِل عَلَيْهَا خيرا أَوْ شَرًّا إِلَّا وَهِيَ مُخْبِرَةٌ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

 

Artinya: "Istiqamahlah dan kalian akan menjadi baik dengan istiqamah, dan jagalah wudhu, karena sesungguhnya sebaik-baik amal kalian adalah shalat, dan jagalah bumi, karena sesungguhnya ia adalah ibu kalian, dan sesungguhnya, tidak ada satupun yang memperlakukannya [bumi] dengan baik atau buruk, kecuali ia akan diberitahu dan melaporkannya [pada Allah] pada hari kiamat."

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Hadits Rasulullah saw di atas mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa istiqamah dalam menjalani kehidupan, menjaga wudhu, serta menjaga bumi. Dalam anjuran merawat bumi, itu menegaskan, pasalnya bumi adalah tempat tinggal kita, tempat kita mencari nafkah, dan tempat kita beribadah kepada Allah SWT. 

 

Oleh karena itu, kita harus menjaga bumi dengan baik. Bumi harus kita rawat dan kita lestarikan agar tetap menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di antaranya yang paling penting adalah dengan menanam dan merawat pepohonan. 

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Sementara itu, Abdul Majid An Najjar dalam kitab Maqasid Asy Syari'a bi Ab'ad Jadidah halaman 209, menyebutkan bahwa menjaga bumi dari kerusakan dan pencemaran termasuk kewajiban yang terpatri dalam ajaran Islam. Pun menjaga lingkungan dari kerusakan termasuk maqasidus syari'ah. Ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian lingkungan dalam Islam.

 

ان حفظ البيئة من الفساد مقصد ضروري من مقاصد الشريعة

 

Artinya: "Bahwa menjaga lingkungan dari kerusakan adalah tujuan yang mendasar dari maqasidus syariah. 

 

Demikian kata Abdul Majid An-Najjar, dalam kitab Maqasidus Syari'ah bi Ab'ad Jadidah, halaman 209.

 

Hal ini seiring dengan firman Allah dalam surat al-A'raf ayat 56:
 

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

 

Artinya: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik."

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Menurut Abu Hayyan Al-Andalusi, dalam kitab tafsir Al-Bahrul Muhith fit Tafsir, jilid 4 halaman 311, ayat di atas menjadi landasan utama untuk larangan melakukan kerusakan di muka bumi. Ia menjelaskan:

"Ini adalah larangan untuk menimbulkan kerusakan di bumi ... Larangan ini mencakup semua bentuk kerusakan, mulai dari kerusakan jiwa, keturunan, harta benda, akal pikiran, hingga agama."

 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Demikian, larangan ini memiliki esensi yang sangat penting. Esensi larangan ini adalah untuk menjaga keseimbangan dan keteraturan alam semesta. Allah swt menciptakan alam semesta dengan penuh keseimbangan dan keteraturan. 

 

Manusia sebagai khalifah di bumi harus menjaga keseimbangan dan keteraturan tersebut. Jika manusia melakukan kerusakan di bumi, maka keseimbangan dan keteraturan alam semesta akan terganggu. Hal ini akan berdampak buruk bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Misalnya, terjadi bencana alam, longsor, hingga banjir bandang. 

 

Oleh karena itu, manusia harus senantiasa menjaga diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan di bumi. Manusia harus berusaha untuk menjadi makhluk yang bermanfaat bagi alam semesta dan makhluk hidup lainnya.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

 

Khutbah II

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Keislaman Ciputat Jakarta