Khutbah Jumat: Memanfaatkan Sisa Umur dengan Kebaikan
NU Online · Kamis, 15 Mei 2025 | 17:00 WIB
Abdul Karim Malik
Kolomnis
Umur adalah anugerah dari Allah Swt dan bersyukur atas anugerah adalah kewajiban bagi seorang muslim. Mengingat hal tersebut, mari kita gunakan sisa umur kita sebaik mungkin dengan cara terus menebar kebaikan. Dengan mengelola waktu harian, kita berharap bisa mewujudkan agenda kebaikan yang telah kita rencanakan.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Khutbah Jumat: Memanfaatkan Sisa Umur dengan Kebaikan” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).
Khutbah I
الحَمْدُ لِلّٰهِ أَوَّلًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ أَخِرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ مُسْتَغْرِقُ المَحَامِدِ كُلِّهَا. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الحَاثِّ عَلٰى طَاعَةِ الكَرِيْمِ الغَفَّارِ، النَّاهِي عَنِ اتِّبَاعِ الهَوَى وَالنَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ وَكُلِّ ضَارٍّ. وَعَلٰى آلِهِ السَّادَةِ الأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ الأَبْرَارِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى
أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللّٰهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِیْنَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Mengawali khutbah dari mimbar yang mulia ini, khatib mengajak seluruh hadirin sekalian, terutama diri khatib sendiri, agar selalu menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta'ala, yakni dengan menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan takwa kita dapat berharap mendapat kemudahan pada setiap langkah kehidupan yang kita lalui. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا
Artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya." (QS.At-Thalaq.Ayat 4)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Setiap hal yang ada di dunia ini memiliki batas, begitu juga dengan umur kita. Umur merupakan modal pokok bagi seorang muslim. Umur adalah karunia Allah Ta'ala yang patut kita syukuri dan kita gunakan dalam kebaikan. Dengan mensyukuri umur dengan berbuat kebaikan kita semua bisa menjadi manusia terbaik. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:
وَفِي التِّرْمِذِيِّ عَنْهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سُئِلَ: أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ. قِيْلَ: فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ
Artinya: “Dalam riwayat Imam at-Tirmidzi, dari Rasulullah saw bahwa ia pernah ditanya, siapakah paling baiknya manusia? Nabi menjawab, ’orang yang dikaruniai umur panjang dan baik amal perbuatannya. Lalu ditanyakan lagi, Dan siapakah paling jeleknya manusia? Nabi menjawab, ’orang yang panjang umurnya dan buruk amal perbuatannya.’”
Hadist ini menegaskan pentingnya seorang muslim untuk bersungguh-sungguh mengisi umurnya dengan kebaikan. Dengan kebaikan itulah diharapkan seorang muslim mendapat rahmat dari Allah, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: ”Sungguh rahmat Allah dekat dengan orang orang yang berbuat kebaikan.”(QS. Al A'raf : 56)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Lalu dengan kita menyadari tentang waktu yang tak akan pernah terulang kembali, maka tidak ada pilihan lain kecuali kita mengisinya dengan segala hal yang bermanfaat. Ada sekian banyak kebaikan yang bisa kita jadikan amalan rutin untuk kita semua, namun yang paling penting dari setiap amalan adalah amalan yang diistiqamahkan (yang dijalani secara tulus dan terus menerus). Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya: “Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR. Muslim)
Istiqamah merupakan kunci penting untuk mengisi sisa umur kita dengan kebaikan. Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah halaman 28 menjelaskan:
وَلَنْ تَقْدِرَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا بِأَنْ تُوَزِّعَ أَوْقَاتَكَ، وَتُرَتِّبَ أَوْرَادَكَ مِنْ صَبَاحِكَ إِلَى مَسَاءِكَ، فَاصْغِ إِلَى مَا يُلْقَى إِلَيْكَ مِنْ أَوَامِرِ اللّٰهِ تَعَالَى عَلٰيْكَ مِنْ حِينِ تَسْتَيْقِظُ مِنْ مَنَامِكَ إِلَى وَقْتِ رُجُوعِكَ إِلَى مَضْجَعِكَ
Artinya: "Dan kamu tidak akan mampu menjalankan perintah Allah (mengerjakan kebaikan-kebaikan) kecuali jika kamu dapat mengatur waktumu dan menyusun jadwal aktivitas harianmu dari pagi hingga sore. Maka, perhatikanlah sungguh-sungguh apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu, sejak kamu bangun dari tidurmu hingga waktu kamu kembali ke tempat tidurmu."
Pengelolaan waktu yang dijelaskan Imam Ghazali tersebut bukan sekadar pengelolaan waktu dalam hal ibadah mahdhah, namun dalam pengelolaan kegiatan secara menyeluruh. Misalnya kita telah mengerjakan ketaatan dan kebaikan maka kita juga seyogyanya memiliki masa libur dan liburan, karena ini penting untuk mengembalikan semangat kita untuk menjadi produktif dan menjadi pribadi yang semangat berbuat baik.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Cara mengelola waktu paling tepat dan utama yang kita ketahui bersama adalah dengan menjaga shalat 5 waktu. Menjaga shalat adalah perintah Allah yang tentu mendatangkan manfaat yang luar biasa, salah satunya dengan menjalankan shalat secara rutin dan tepat waktu, seorang muslim dapat melatih dirinya untuk patuh pada aturan, taat pada perintah, dan disiplin dalam mengelola waktu.
Imam Ibnu Atho'illah Assakandariy dalam kitab Tajul Arusy halaman 13 menukil pendapat gurunya yakni Syekh Abul Hasan As-Syadzili:
كِلْ نَفْسَكَ وَزِنْهَا بِالصَّلَاةِ
Artinya: "Ukurlah dirimu dan timbanglah dengan shalat."
Pendapat Imam Syadzili tersebut dapat diartikan bahwa shalat menjadi fondasi atau alat ukur bagi pembentukan karakter yang kuat dan disiplin, yang kemudian dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari di antaranya adalah dalam hal mengelola waktu.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh agar jangan sampai umur yang diberikan kepada kita tidak bermanfaat atau lebih parahnya dipenuhi dengan durhaka kepada Allah.
Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr ayat 18:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ayat tersebut menegaskan bagaimana pentingnya untuk merencanakan pengelolaan waktu yang akan kita lalui nantinya. Maka, mari kita kelola waktu kita dengan baik, dengan memperhatikan kewajiban kita sebagai seorang muslim, terutama adalah shalat. Shalat merupakan induk dari ibadah yang apabila shalat kita diterima oleh Allah, niscaya amal kebaikan yang lain juga akan diterima-Nya.
Semoga dengan kita disiplin dalam mengerjakan shalat kita juga mendapat keberkahan dalam mengelola waktu. Semoga umur yang diberikan Allah kepada kita dijadikan umur yang berkah dan selalu dipenuhi kebaikan. Aamiin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ
فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ، رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ
Abdul Karim Malik, Alumni Al-Falah ploso kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua